Lihat ke Halaman Asli

Ngatini

Agroteknologi UST 2017

Prabowo Subianto Melanjutkan Food Estate, Anies Baswedan Menawarkan Contract Farming, Mana yang Lebih Baik?

Diperbarui: 9 Desember 2023   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels.com/Matt Jerome Connor

Food estate dan contract farming merupakan contoh model pertanian yang sudah diterapkan di dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, kedua model pertanian tersebut masuk dalam visi misi pasangan calon peserta pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 bakal diikuti oleh tiga pasangan calon yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Hal itu diketahui dari unggahan akun Instagram KPU RI @kpu_ri pada tanggal 24 November 2023 tentang Nomor Urut Pasangan Calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024. Ketiga pasangan calon tersebut juga sudah menyerahkan visi misinya ke KPU.

Visi misi bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk memilih capres dan cawapres kita. Adanya adu visi misi antara pasangan calon merupakan suatu hal yang umum dalam konteks pemilihan. Pemilih dapat mempertimbangkan dengan seksama visi, misi, dan program kerja yang diusung oleh masing-masing pasangan calon sebelum membuat keputusan.

Bersumber pada visi misi ketiga Paslon di atas, diketahui dari kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengusung program food estate. Program tersebut sudah dikerjakan pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan akan dilanjutkan apabila paslon tersebut memenangkan pemilu yang akan digelar 14 Februari 2024, sedangkan dari kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menawarkan contract farming.

Kedua program tersebut akhir-akhir ini ramai dibicarakan di media sosial. Ada yang menilai food estate lebih baik dari contract farming. Begitupun sebaliknya.  Lantas, mana yang lebih baik dari keduanya?

Pemilihan antara food estate dan contract farming tergantung pada tujuan dan situasi. Food estate adalah konsep pengembangan lahan pertanian besar-besaran untuk memproduksi berbagai jenis makanan. Sementara itu, contract farming melibatkan kesepakatan antara petani dan perusahaan untuk memproduksi tanaman tertentu.

Merujuk pada keterangan di atas, jika kita mencari solusi skala besar untuk keamanan pangan dan pengembangan ekonomi, food estate mungkin menjadi pilihan. Namun, contract farming dapat lebih cocok untuk petani kecil atau menengah yang ingin menjalin kemitraan dengan perusahaan dan mendapatkan manfaat jangka panjang dari hubungan tersebut.

Hal yang lebih penting untuk dikaji adalah dampak lingkungan, keberlanjutan, dan aspek sosial dalam memilih model pertanian. Memilih model pertanian yang tepat sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.

Penting juga untuk menciptakan kebijakan yang mendukung praktik pertanian berkelanjutan dan mendorong inovasi dalam sektor pertanian. Melibatkan petani, ilmuwan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengambilan keputusan adalah kunci untuk mengembangkan dan mengadopsi model pertanian yang dapat menjawab tantangan masa depan.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline