Dengan munculnya era baru dalam penyebaran informasi di industri media menggunakan teknlogi satelit dan kabel, menciptakan pasar global bagi produk-produk media.
Hal ini mendorong para konglomerat media untuk membuat strategi baru dalam memasarkan produk medianya untuk mencapai keuntungan yang besar meliputi jangkauan yang lebih luas (global). Adanya konvergensi terhadap media dan teknologi dalam industri media menyebabkan adanya konsentrasi kekuatan media oleh perusahaan-perusahaan transnasional besar.
Konvergensi
Sebelum adanya konvergensi media, perusahaan media cenderung memiliki konsentrasi bisnis yang berbeda-beda, namun dengan adanya privatisasi bidang penyiaran dan metode baru dalam menyampaikan konten komunikasi dan media di penjuru dunia, terutama dengan penggunaan satelit, internet dan kabel mampu menyamarkan perbedaan-perbedaan tersebut. Dengan deregulasi dan pengenduran peraturan mengenai kepemilikan media di Amerika Serikat dan Inggris, menyebabkan banyak terjadinya akuisisi perusahaan-perusahaan media.
Di abab ke 21, tren menuju konsolidasi media seperti ini cenderung bertujuan untuk mengurangi secara lebih jauh jumlah perusahaan yang mengendalikan baik konten dan pengiriman internasional. Di Amerika sendiri, tidak sedikit perusahaan yang memiliki sebagian besar industri media global, beberapa konglomerat besar, cenderung akan mendominasi industrI media global, khususnya media massa untuk mempromosikan produknya di hampir semua segmen media termasuk siaran dan televisi kabel, radio dan media online.
Akuisisi yang dilakukan para konglomerat tersebut, dengan tujuan mengeksploitasi media untuk kepentingan mereka, dimana satu anak perusahaan digunakan untuk melengkapi dan mempromosikan yang lainnya, yang mana semakin meningkatkan kekuasaan konglomerat atas berita global, informasi dan hiburan.
Jika menilik perkembangan pasar media di dunia saat ini, masih di dominasi oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dengan berbagai cara dalam mengeksploitasi merek yang dihasilkan, seperti studio film, jaringan televisi, musik, penerbitan, merchandising, taman hiburan, situs internet.
Studi Kasus -- Walt Disney Company
Karena saya hobi menonton film, saya akan mengambil salah satu contoh akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan ternama, terbesar dan terkaya di bidang media, siapa lagi kalau bukan Walt Disney Company. Mencoba memutar badan sebentar untuk menelusuri tapak tilas perusahaan terkenal ini, perusahaan berbasi di California ini dahulu fokus utama dari perusahaan ini hanyalah pada segmen film kartun dan taman hiburan bertema.
Lalu ia mengepakkan sayapnya lebih jauh lagi untuk mencapai pasar media secara global. Dalam segmen jaringan televisi, Disney memiliki ABC yang mana satu dari tiga jaringan televisi terbesar di AS. Di bidang publishing, ia memiliki Walt Disney Book Publishing, di area musik Disney menguasai beberapa label rekaman seperti Buena Vista Music Group, Lyric Street Records, Mammoth Records, dan Walt Disney Records. Dalam jaringan internet, ABC.com, Disney.com, ESPN.sportzone.com, Go Network.
Mungkin merasa jangkaun target yang kurang luas, Walt Disney Company tidak ragu untuk melakukan sejumlah akuisisi. Menurut data yang saya dapat dari Crunchbase.com, sejauh ini Disney telah melakukan 26 akuisisi sampai tahun lalu.