Lihat ke Halaman Asli

Konteks Historis Komunikasi Internasional

Diperbarui: 2 Oktober 2018   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi bisa dikatakan sebagai komponen yang vital di kehidupan kita, setiap kegiatan yang kita lakukan pasti membutuhkan proses komunikasi, seperti menyapa teman di suatu tempat, menulis surat kepada kerabat, ekspresi dan gerak tubuh yang diperlihatkan seseorang juga merupakan sebuah bentuk komunikasi, bahkan tatapan mata yang kita berikan kepada orang yang kita sukai pun merupakan sebuah komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang tersebut.

Tapi, pernahkah kita berfikir dari mana asal mula atau sejarah awal munculnya komunikasi ini? Apakah komunikasi ini muncul dengan sendirinya dan setiap orang mempunyai  kemampuan berkomunikasi sejak awal? Jika kita mengingat kembali ilmu sejarah yang pernah kita pelajari dahulu, awal mula manusia berkomunikasi itu menggunakan simbol-simbol yang digambarkan disebuah dinding gua, namun perkembangannya tidak sampai pada tahap itu saja karena zaman mulai berubah, begitu pula pola pikir manusia yang mulai berkembang yang tentunya tidak bisa bergantung hanya dengan menggunakan simbol-simbol tersebut dalam berkomunikasi dengan manusia lainnya, apalagi dengan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda.

Jika kalian adalah penggemar film petualangan Percy Jackson, tentu akan mengenal sosok dewa Yunani kuno bernama Hermes, pada mitologi Yunani kuno dewa inilah yang menjadi perantara dan pembawa kabar baik, dia juga seorang yang ahli dalam berpidato, literatur dan penyair. Dewa ini identik dengan atribut khas yang ia kenakan berupa topi bertepi lebarnya (Petasos), sandal bersayap (Talaria), dompet dan tongkat herarld (Kerykeion). Karena kedudukannya itulah di era modern ini ia cukup memenuhi kriteria-kriteria  untuk memangku gelar  dewa komunikasi. Bukan hanya sebagai mitologi saja namun ternyata tempat asal Hermes, Yunani juga menjadi poin penting awal mula lahirnya sebuah komunikasi internasional yang akan saya bahas berikut ini.

Seperti mengamini kisah dewa Hermes, ternyata komunikasi merupakan hal yang krusial pada zaman kekaisaran Yunani, Persia dan Romania sampai Inggris. Jaringan komunikasi sangat efiesien dalam kedudukan otoritas imperialisme dan kegiatan tukar-menukar serta perdagangan internasional saat itu. Sejarawan Yunani, Diodorus Cronus menyebutkan bahwa Raja Persia, Darius I dalam memperluas daerah kekaisaran Persia dari Danube ke Indus dengan mengirimkan berita dari ibu kota ke provinsi-provinsinya hanya dengan bantuan barisan orang-orang di suatu ketinggian untuk meneriakkan pesan tersebut. Hebatnya, dengan menggunakan teknik ini pesan akan 30 kali lebih cepat tersampaikan daripada menggunakan seorang pelari.

Sedangkan menurut Julius Caisar, orang-orang Perancis memanfaatkan suara manusia untuk memanggil pasukan-pasukan perangnya hanya dalam waktu 3 hari. Dalam sebuah perjanjian lama pun disebutkan bahwa mereka juga menggunakan api di malam hari, asap dan kaca di siang hari. Sementara penguasa polis Yunani menggunakan prasasti sebagai informasi publik. Untuk pesan jarak jauh, menulis dirasa lebih fleksibel dan efisien. Tulisan juga mulai diterapkan oleh Roma, Persia dan Khan Agung Cina dalam mengumpulkan informasi dan penyebaran berita dengan sistem pos. Acta Diurna yang didirikan Julius Caisar pun menjadi pelopor media berita modern yang berdistribusi di kawasan kekaisaran Romawi.
Proses komunikasi internasional saat itu juga didorong oleh kegiatan perdagangan yang dimulai oleh Yunani, Romawi dengan Arab, India dan China. Barang dari India di ekspor ke Teluk Persia dilamjutkan ke pantai Mediterania lewat darat yang melalui Mesopotamia dan diteruskan ke Eropa Barat dan terus meluas ke hingga ke Asia, menghubungkan China dengan India dan Arab hingga akhirnya terbentuk sebuah jalur melalui Asia Tengah yang menghubungkan China, India dan Persia dengan Eropa yang disebut sebagai Silk Road (Jalur Sutra). Penyebaran informasi pun semakin meluas lagi seiring dengan perkembangan atau munculnya penyebaran agama Budha, Kristen dan Islam.

Dengan ditandainya revolusi industri yang gempar terjadi, di abad ke- 8 China berhasil mendahului negara-negara lainnya dengan melahirkan sebuah inovasi untuk menggantikan gulungan Papirus dengan kertas yang kemudian menyebar ke Eropa. Perkembangan di Eropa pun menjadi cukup pesat hingga munculah mesin cetak di abad-16 yang mencetak buku-buku berbahasa Eropa, khususnya dalam pencetakan kitab-kitab. Bahasa yang menjadi kekuatan bangsa Eropa saat itu adalah Portugis, Spanyol, Inggris dan Perancis sebagai alat dalam kegiatan konsolidasi zaman kolonial, bahasa-bahasa itu akhirnya juga menjadi sarana komunikasi utama di kawasan-kawasan jajahan, terutama Asia.

Beranjak dari perkembangan mesin cetak di Eropa, Inggris mulai menjadi yang terdepan dalam hal perdagangan laut dari para pesaing-pesaingnya dengan lahirnya teknologi kapal besi, mesin uap dan telegraf listrik. Bersamaan dengan ini, kesadaran dalam memperoleh informasi internasional mulai dirasa sangat dibutuhkan demi urusan politik sehingga munculah kegiatan Imigrasi. Sistem pos yang berkembang di Inggris pula lah yang mempermudah para pelancong dalam hal menerima dan mengirim informasi  secara lebih terjamin keamanannya.

Perkembangan telegraf menjadi suatu babak baru menuju dunia yang lebih maju. Telegraf ini dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis dalam menjajakan dagangannya secara lebih luas lagi. Dengan adanya koneksi telegraf kabel, memungkinkan Inggris mengirim harga komoditas kapas kepada penguasa India secara langsung tanpa harus menunggu berbulan-bulan. Kabel-kabel telegraf tersebut di pasang Inggris dibawah laut yang juga digunakan sebagai jalur pertukaran informasi militer pada konflik Krimea. Telegraf kabel juga digunakan oleh negara-negara  di Eropa dan Asia dalam operasi-operasi militernya saat itu, dan setelah adanya perang antara kekaisaran Spanyol dengan Amerika dan Perang Boer memperkuat kedudukan Eropa dan Amerika di dunia dan menyebabkan ekspansi dunia perdagangan yang jauh lebih cepat dan lebih baik dalam hal komunikasi yang mampu dipenuhi oleh sebuah penemuan baru yaitu Telegraf Nirkabel.

Penyebaran informasi atau berita mulai berkembang drastis dengan pengembangan jaringan telegraf yang digantikan oleh peran surat kabar saat itu demi memenuhi permintaan berita, khususnya mengenai informasi keuangan yang diperlukan demi keberlangsungan perdangan internasional. Di abad ke-19 perkembangan kantor berita pun sangat penting untuk proses penyebaran berita nasional maupun internasional. Beberapa badan media surat kabar utama yang lahir saat itu antara lain adalah The French Havas Agency pada tahun 1835, The German agencyWolff 1849, The British Reuters 1851, The US agency tahun 1848.

Hampir sama dengan perkembangan teknologi lainnya, negara Barat lah yang pertama mengimplementasikan komunikasi radio. Teknologi radio ini cenderung murah dan dapat dijual secara massal. Pengguna dominan radio saat itu cenderung oleh negara-negara dengan kekuatan laut yang besar seperti Inggris, Jerman, Prancis, AS, dan Rusia. Penggunaan teknologi ini tidak mulus-mulus saja, mereka harus berebut spektrum satu sama lain, yang tentunya cenderung akan dikuasai oleh negara yang memiliki modal dan perkembangan teknologi yang pesat untuk menjatuhkan negara saingannya.

Strategi yang digunakan untuk menjatuhkan negara lawan adalah dengan propaganda. Pada perang dunia I, kekuatan radio sangat dipercaya dalam mempengaruhi opini publik. Rusia menjadi negara pertama yang melakukan siaran gelombang radio internasional melalui stasiun radio All-Union pada saat lengsernya pemerintahan Kerensky dan secara ajeg menyebarkan propaganda komunis mereka dalam bahasa Jerman, Perancis, Belanda dan Inggris. Penyebaran propaganda ini terus berlanjut dan mulai melibatkan beberapa negara kuat lainnya seperti Amerika dan Jepang yang saling mengeluarkan program propaganda kualitas tinggi. Namun, hal ini berujung dengan adu kekuatan antara Amerika dan Russia yang dilatarbelakangi perbedaan pandangan dimana Rusia memegang paham Marxisme -Lennisme dan Amerika dengan Individualisme Kapitalisnya hingga lahirlah Perang Dingin. Dalam masa perang dingin tersebut, Amerika dan Rusia saling melancarkan kampanye-kampanye propaganda hebatnya melalui siaran berita masing-masing. Rusia mengorganisasi propagandanya di seluruh dunia dengan bantuan Telegraph Agency of Soviet Union (TASS) dan Amerika oleh Voice Of America (VOA) yang didalangi oleh pemerintah AS dengan propaganda yang menjadi komponen penting siarannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline