Gelombang COVID 19 memberikan banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan sebagai akibat dari pembatasan mobilitas secara ketat. Gaya kehidupan, kemajuan teknologi dan perekonomian mengalami dampak yang sangat signifikan. Keterbatasan aktivitas untuk mengurangi kecepatan penularan virus COVID 19, menjadi hambatan bahkan mengakibatkan krisis di berbagai elemen. Kemampuan beradaptasi untuk mempertahankan kualitas hidup dan kehidupan,
Hasil penelitian Rezzy Eko Caraka dkk menganalisis kerentanan perdagangan UMKM. Survei tersebut mencatat bahwa UMKM mayoritas ada di Pulau Jawa. Survei pemerintah tersebut menyebut, dari 4,3 juta pelaku UMKM di Indonesia, sebanyak, 62,26% terdapat di Pulau Jawa. Jawa Timur dan Jawa Barat menjadi dua provinsi dengan jumlah pelaku UMKM terbanyak, masing-masing lebih dari 500.000 pelaku UMKM.
Tantangan dan peluang selalu datang bersamaan, termasuk ditengah infrastruktur digitalisasi. Saatnya bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk bersinergi dengan UMKM. Pemerintah dengan pembangunan infrastruktur digital dan capacity building UMKM menuju cakap digital, dan UMKM dengan pengelolaan usaha yang lebih modern, melalui penggunaan teknologi, pengelolaan finansial dan meningkatkan keahlian (skil) baik melalui pendidikan formal, pengalaman atau pendidikan dan latihan. Sinergi dan inovasi terhadap kebijakan ekonomi dan keuangan digital nasional dilakukan bukan hanya pada tingkat nasional namun juga regional untuk memperkuat integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital. Inisiasi capaian target kegiatan telah dilakukan melalui percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, termasuk transaksi pemerintah daerah, serta digitalisasi bantuan sosial, transportasi serta kegiatan perbankan dan ekonomi lainnya yang diakomodasi dalam sistem pembayaran secara digital.
Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa selama masa pandemi jumlah transaksi e-commerce meningkat hampir 2 (dua) kali lipat dibandingkan periode sebelumnya, yaitu dari 80 juta transaksi pada tahun 2019 ke 140 juta transaksi pada bulan Agustus 2022. Pada tahun 2021, perekonomian Indonesia mengalami pemulihan, bahkan berhasil mengalami pertumbuhan 3,7%. Pertumbuhan perekonomian Indonesia berlanjut sampai dengan tahun 2022. Pertumbuhan perekonomian Indonesia mencapai 5,31%. Lebih tinggi dari pertumbuhan perekonomian global 3,4%.
Menilik Publikasi Laporan Perekonomian Indonesia 2023 memberikan gambaran kinerja perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurunan drastis sampai minus 2,07%. Kondisi tersebut masih lebih baik dari rata-rata penurunan kondisi ekonomi di Asia Tenggara. Bahkan secara global, penurunan pertumbhan ekonomi mengalami penurunan sampai dengan 2,8%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H