Lihat ke Halaman Asli

Endah Sri NASTITI

Ibu rumah tangga yang (tidak) biasa

Puisi: Menunggu Corona Bosan

Diperbarui: 28 Maret 2020   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

picture by pixabay

Sekian hari tak bertemu dirimu
Tak mudah bagiku menata hati untuk tetap kuat
Pandemi ini tak hanya untuk kita berdua
Tapi berlaku untuk seluruh negeri bahkan seluruh semesta

Ku tak pernah tau seperti apa kau di sana
Bagaimana makan siangmu
Dan seperti apa tidur malammu
Yang ku tau,
Kau membaktikan ilmumu untuk ibu pertiwi
Bersama para petugas kesehatan yang lain

Kini, hanya foto yang bisa ku sentuh
Bukan dirimu
Hanya suara dari gawai yang bisa kudengar
Bukan bisikmu di sisi telingaku setiap pagi

Kau tak ingin pulang
Karena kau tak mau membawa virus itu mendekati kami,
Aku dan calon buah hati kita

Aku belajar seperti bintang yang setia kepada bulan
Walau tak bisa saling mendekap
Tapi selalu menemani di setiap malam
Dalam diam

Aku sabar menunggu sampai virus ini bosan
Walau aku tak akan pernah bosan mencintaimu
Dan tak mungkin bosan mendoakanmu

Kau tau?
Seperti apa doaku malam ini
Doa keselamatan bukan hanya untuk kita bertiga
Tapi juga untuk semua mahluk di semesta bumi ini
Yang sedang berperang melawan Corona
Aku rindu teramat sangat kekasihku

picture by pixabay

Hai Corona
Waktuku boleh kau ambil
Kau buat kami semua berdiam di rumah tak bekerja,
Kau obrak abrik rencana anak-anak kami untuk mengikuti ujian,
Semua proyek berjalan harus dijadwal ulang,
Kau buat mereka yang tersayang harus hidup berjauhan
Dan kau buat kami tak bisa ibadah bersama
Tapi kau tak mungkin  curi semangat kami
Semangat rakyat Indonesia untuk berjuang
Dan saling menjaga demi keutuhan rakyat

ESN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline