Lihat ke Halaman Asli

Tina Maslahat

Penulis pemula yang terus belajar dan melakukan perbaikan

Dalam Senyap yang Bergetir

Diperbarui: 26 Juli 2024   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan.....,
Biarkan aku yang selalu menyaksikan
Kapan dia pergi dan menepi.
Biarkan aku yang selalu siap
Menjadi sandaran deburan ketika dia membuncah dan terpecah.

Tuhan....
Dalam senyap dan semilir angin yang membelai
Tak sepenuhnya kunikmati.
Lambaian daun kelapa yang seakan mengajak berdansa
Sering tak kuhiraukan.
Aku hampa
Aku ingin bicara namun sulit tuk berkata.

Tuhan....
Izin kubertanya kepada-Mu
Apa gerangan terjadi?
Terlihat memang
Dia berlayar tapi tak melawan arus
Namun getir bagiku
Dia lalai dalam waktu menemui-Mu

Tuhan....
Aku lemah, tapi tak mau pasrah
Kuatkan jangkarku
Yang kan bantu dia berdiri tegak lagi dalam haluanmu.
Kokohkan dia dalam memegang pedoman yang berarah kepada-Mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline