Di saat pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mulai merebak kemana-mana, maka kebijakan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah sebagai upaya social distancing demi memutus mata rantai virus corona pun harus diambil. Perusahaan-perusahaan milik negara maupun swasta mau tidak mau harus mengirim para pegawai untuk bekerja dari rumah. Berbagai institusi pendidikan juga harus tutup sementara dan mengirim siswa/siswi belajar di rumah.
Di saat seperti ini lah, oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan kurang ajarnya mengambil kesempatan di tengah situasi sulit seperti sekarang.
Ya. Maling. Membobol perkantoran yang sedang sepi dan menggasak inventaris yang berharga seperti laptop, handphone, kamera, bahkan PC. Seperti yang baru saja terjadi di kantor saya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Maling membobol masuk dan mencuri 17 netbook, 2 handphone dan satu handycam.
Lalu tindakan apa yang bisa dilakukan pihak kantor dan karyawan yang bersangkutan? Ini masukan dari penulis pribadi:
1. CCTV
Seandainya kejadian sudah terjadi setidaknya pihak perusahaan punya bukti rekaman untuk dilaporkan ke pihak berwajib dan (syukur-syukur) kalau benda-benda inventaris yang dicuri diasuransikan, bukti rekaman itu bisa dipakai untuk claim. Jika seandainya tidak setidaknya ini bisa jadi pembelajaran untuk melipatgandakan keamanan. Seperti si pelaku membobol lewat mana, rupanya seperti apa, di masa depan hal ini bisa dihindari dengan melakukan prosedur keamanan berdasarkan kejadian terkait.
2.Bawa Pulang inventaris yang bisa dibawa
Ada baiknya benda-benda berharga yang bisa dibawa pulang, diamankan di tempat yang aman. Jangan tinggalkan handphone atau tablet di laci meja anda. Bawa pulang dan amankan.
3.Brankas
Sekalipun harus ditinggal di kantor karena terlalu berat atau besar atau memang karena kebijakan perusahaan, maka siapkanlah brankas dengan pengamanan ganda.
4.Asuransi