Lihat ke Halaman Asli

Tina Lumenta

Bekerja di sebuah lembaga pendidikan.

Menanti Ratu Bulu Tangkis Dunia yang Baru

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14288115521289599034

Dulu Indonesia boleh berbangga hati karena memiliki ratu bulu tangkis dunia yang begitu berkuasa di akhir 1980-an dan di era 1990-an. Susi Susanti adalah pahlawan bangsa yang sudah mengharumkan nama Indonesia di berbagai pagelaran bulu tangkis tingkat dunia.

Setelah era emas Susi selesai, putri-putri Indonesia seperti berjalan mundur ke belakang kewalahan meladeni persaingan bulu tangkis dari tahun ke tahun. Walau Maria Kristin sempat memberikan harapn dengan meraih medali perunggu di olimpiade Beijing 2008 namun kemunduran prestasi putri-putri kita mau tidak mau, suka tidak suka membuat nama-nama baru seperti Bellatrix Manuputty, Lindaweni Fanetri, dan pebulu tangkis putri lainnya sudah tidak diperhitungkan lagi sebagai kandidat kuat juara di berbagai turnamen.

Kompetisi olah raga tepok bulu Internasional di akhir periode 90-an hingga di awal tahun 2000-an tidaklah begitu menarik (jika ingin dibilang menjemukan) khususnya di nomor putri dengan begitu kuatnya dominasi pebulu tangkis putri dari negeri tirai bambu.

Sebut saja Zhou Mi, Gong Ruina, Zhang Ning, lalu ada lagi Xie Xinfang, dan kemudian lahirlah Zhu Lin, Lu Lan, Jiang YanJiao, lalu adik-adik kelas mereka para Wang (Lin, Xin, Shixian, dan Yihan) hingga era keemasan Li Xuerui di Olimpiade London 2012.

Pemain ganda putri mereka, tidak perlu ditanya lagi, semenjak era kejayaan Gu Jun dan Ge Fei, dominasi kokoh putri-putri Tiongkok seolah tak tersentuh!

Bahkan hal ini sampai membuat tunggal putri nomor satu Denmark Camilla Martin yang saat itu masih aktif bermain berseru lantang kepada semua pebulu tangkis putri di seluruh dunia untuk melawan dominasi putri-putri Tiongkok ini.

Memasuki era turnamen Super Series, kejemuan itu perlahan tapi pasti mulai terkikis, walau mungkin belum sepenuhnya dominasi itu habis. Diawali dengan Tine Baun (atau Tine Rasmussen) yang sukses keluar sebagai kampiun Jepang Terbuka di tahun 2007 setelah mengalahkan Xie Xinfang di partai final, belum berhenti sampai di situ Tine berhasil meraih tiga gelar juara All England di tahun 2008, 2010, dan ditutup di tahun 2013 dimana ia berhasil pensiun dengan ‘gaya’. Lalu ada lagi Wong Mew Choo yang sukses ‘mencuri’ perhatian setelah berhasil meraih gelar di “kandang macan” yaitu China Open Super Series 2007, sayang karir istri dari Lee Chong Wei ini tidak terlalu mulus setelah terlalu sering dibekap cedera.

Nah memasuki masa tahun Super Series Premier, pemain-pemain muda dari berbagai penjuru dunia mulai bermunculan dan bersaing untuk memperebutkan tahta Ratu bulu tangkis dunia yang baru. Siapa sajakah mereka?

1.Ratchanok Intanon

[caption id="attachment_409477" align="alignright" width="630" caption="Intanon (ibnlive.com)"][/caption]

Pebulu tangkis muda ini sukses menjadi kampiun dunia termuda setelah mengalahkan Li Xuerui di Final Kejuaraan Dunia 2013. Berbekal footwork dan skill yang baik Intanon diharapkan oleh Federasi bulu tangkis Thailand untuk membawa negeri gajah putih itu meraih prestasi setinggi-tingginya di olimpiade Rio 2016. Jika ia tidak terganggu dengan cedera dan mampu memperbaiki konsistensi performanya di partai puncak, mungkin saja May bisa menjadi kandidat kuat untuk meraih setidaknya medali apa pun di Rio nanti.

2.Tzu Ying Tai

Pebulu tangkis muda asal Taiwan ini tidak boleh diremehkan sama sekali. Ia adalah pemenang BWF Super Series Final nomor tunggal putri yang diselenggarakan di Dubai tahun lalu. Setelah berhasil ‘menerobos’ kepungan pemain Tiongkok, ia maju ke Final Singapore Open Super Series yang akan berlangsung hari ini. Dan siapa tahu mungkin saja Tai akan memperpanjang ‘puasa’ gelar Super Series putri-putri Tiongkok untuk yang ke tujuh kalinya secara beruntun. Tai akan menghadapi wakil Tiongkok Sun Yu hari di final tunggal putri Singapore Open hari ini.

[caption id="attachment_409478" align="alignright" width="192" caption="Tzu Ying Tai (badmintonstars.com)"]

142881164051627200

[/caption]

3.Saina Nehwal

Pebulu tangkis nomor satu India yang baru saja mencicipi peringkat 1 dunia selama satu pekan adalah bintang bulu tangkis India yang sudah meraih medali perunggu di Olimpiade London 2012. Saina memiliki footwork yang baik, teknik yang mumpuni dan daya jelajah lapangan yang luas, faktor stamina bisa menjadi penghambat utamanya, namun dengan modal dukungan dari pelatih dan masyarakat negaranya, mungkin saja Saina bisa mengubah warna medali perunggu miliknya di Olimpiade Rio tahun depan.

[caption id="attachment_409479" align="alignright" width="256" caption="Saina Nehwal (allenglandbadminton.com)"]

14288118101861128081

[/caption]

4.Li Xuerui

Jangan pernah sekali-sekali mencoba untuk mencoret nama Li dari peta persaingan bulu tangkis dunia. Pemain nomor satu Tiongkok dan dunia ini memiliki konsistensi yang paling tinggi di antara rekan-rekannya yang lain. Di saat duo Wang (Yihan dan Shixian) memiliki prestasi naik-turun dan sering terjerembab sebelum memasuki babak empat besar, Li yang merupakan pemegang medali emas Olimpiade London 2012, adalah andalan Tiongkok untuk menyelamatkan reputasi negara penghasil pebulu tangkis terbaik tingkat dunia. Jika saja ia tidak dibekap cedera dan tidak terbebani Li mampu menunjukkan kualitasnya sebagai ratu bulu tangkis dunia yang baru.

[caption id="attachment_409480" align="alignright" width="233" caption="Li Xuerui (sportskeeda.com)"]

14288119701488582932

[/caption]

5.Carolina Marin

Tidak ada yang pernah memperhitungkan Spanyol di ajang bulu tangkis dunia. Bahkan bulu tangkis sendiri bukanlah olah raga yang populer di negeri matador itu. Hingga munculah nama Carolina Marin. Marin mengejutkan semua orang dengan menjadi pemain Spanyol pertama yang merengkuh gelar juara dunia tahun 2014, belum cukup dengan itu ia membuktikan dirinya bukan sebagai atlit ‘one-hit wonder’ dengan menggebrak tahun 2015 setelah meraih dua gelar super series perdananya di All-England dan Malaysia. Sikap ‘nyeleneh’ yang ia tunjukkan seperti berteriak setelah mendapatkan poin dan sempat menerima dua kali kartu merah dari wasit boleh jadi menimbulkan pro dan kontra di kalangan pecinta bulu tangkis dunia. Namun itulah daya tarik tersendiri dari Carolina. Dengan berbekal latih tanding di beberapa negara ‘kuat’ bulu tangkis seperti Indonesia dan  Thailand, Caro membuktikan bahwa apapun bisa diraih dengan kemauan tinggi dan sikap pantang menyerah. Menarik untuk disimak bagaimana perjalanan senorita dari negerinya Real Madrid ini, akankah ia kembali mencetak sejarah di Olimpiade Rio 2016, kita tunggu.

[caption id="attachment_409481" align="alignright" width="768" caption="Carolina Marin (rtve.es)"]

14288120111601447020

[/caption]





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline