Kemarin siang saya menonton film terbaru Tom Hardy yang berjudul Locke bersama adik saya di sebuah bioskop di Bekasi. Film yang sederhana namun dengan sarat konflik dan makna. Sederhana karena aktornya hanya satu, ya si Tom Hardy itu sendiri sementara yang lainnya hanya muncul sebagai suara di ujung telepon. Sederhana karena lokasinya hanya satu, yaitu di dalam mobil yang sedang dikendarai melalui jalan tol ditemani lampu-lampu mobil dan jalanan. Kompleks karena begitu Ivan Locke masuk mengendarai mobilnya dari kota Birmingham menuju London, masalah-masalah menderanya. Mulai dari masalah pengecoran semen yang menjadi tanggung jawabnya, janji menonton sepak bola bersama kedua putranya, hingga kelahiran anak dari hubungan satu malam dengan wanita yang bukan istrinya. Semuanya itu ia selesaikan dari ujung telepon mobilnya. Apakah Ivan Locke lepas kendali? Tidak...ia tetap mengemudi dengan tenang walaupun ia dipecat atasannya, walaupun istrinya menggugat cerai, dan walaupun bayinya terbelit di rahim si wanita. Ivan Locke tetap tenang dan sembari mengoceh sendiri kepada bayangan ayahnya, Ivan Locke berjanji, walaupun neraka menunggu di ujung jalan, ia tetap maju ke London untuk bertanggung jawab akan anaknya yang akan lahir, ia bersumpah, sekalipun langit runtuh menimpanya, ia akan bertanggung jawab akan sekian kesalahan yang telah ia buat di satu malam itu. Sekalipun ia sudah dipecat, ia tetap ngotot menyelesaikan proyek pengecoran semen hanya melalui instruksi-instruksi yang ia sampaikan melaui telepon kepada rekannya.
Nah, coba kita lihat, di jaman sekarang ini, ada berapa orang yang bisa bertahan menghadapi hal-hal seperti itu. Berapa banyak orang-orang disekitar kita yang mau bertanggung-jawab menyelesaikan masalah mereka sambil berkata jujur "Ya, saya yang salah, saya akan bertanggung jawab!" Ada berapa pemuda iseng diluar sana yang setelah melakukan hubungan semalam dengan wanita sampai menghasilkan anak mau bertanggung jawab dan berkata lantang "Ya, itu anak saya!" walau banyak resiko menghadang di depannya? Ada berapa orang yang benar-benar mendedikasikan dirinya untuk tanggung-jawab pekerjaannya sampai selesai tanpa berkata "Ah, itu udah bukan tanggung jawab gue lagi kok!"
Masalah hidup ini memang banyak dan pelik, namun saat seorang pria mampu menghadapinya dengan gagah berani walau hidup taruhannya, itu baru namanya pria sejati!