Petualangan ini dimulai oleh seorang anak desa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi bernama Saranjana. Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng gunung, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Saranjana dan warga di desa tersebut biasa memanggilnya Jana. Jana selalu terpesona oleh keindahan gunung itu sejak kecil, cerita nama gunung tersebut.Entah kenapa gunung itu disebut gunung cerita, warga desa hanya menjawab bahwa gunung itu menyimpan sebuah cerita yang terlalu bahaya untuk diceritakan.
Dia sering duduk di bawah pohon besar di halaman rumahnya, menatap puncak gunung yang selalu tertutup awan. Semua orang di desa tahu bahwa gunung itu adalah tempat yang sangat misterius dan berbahaya.
Dari tahun ke tahun Jana tumbuh menjadi seorang pemuda yang penuh semangat dan penasaran.Dia bercita-cita untuk menaklukan puncak gunung itu, meskipun semua orang di desanya menganggapnya gila. Mereka mengatakan bahwa gunung itu dihuni oleh roh jahat dan bahaya yang tak terduga.
Namun, Jana tidak peduli dengan semua itu. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang menunggunya di puncak gunung. Dia mulai mempersiapkan diri dengan tekun. Dia belajar tentang cuaca gunung, mengumpulkan peralatan pendakian, dan berlatih pendakian di gunung-gunung yang lebih kecil terlebih dahulu. Dia juga mendapatkan nasihat dari seorang pendaki berpengalaman yangpernah mendaki puncak gunung tersebut, meskipun denganberat hati.
Suatu pagi, dengan ransel yang penuh peralatan, Jana meninggalkan rumahnya.Warga desa berkumpul untuk melihatnya pergi, berharap agar dia akan kembali dengan selamat. Jana mulai pendakian dengan penuh semangat. Ia melewati hutan, sungai, dan melewati medan yang sulit. Setiap langkah yang diambilnya semakin mendekatkan dirinya pada puncak gunung.
Perjalanan Jana tidaklah mudah. Dia menghadapi badai salju, jurang yang dalam, dan berbagai bahaya lainnya. Namun, keinginan dan tekadnya yang kuat untuk mencapai puncak selalu mendorongnya untuk terus maju. Ia bertemu dengan berbagai makhluk dan tumbuhan yang hidup di gunung, dan belajar untuk beradaptasi dengan alam.
Setelah beberapa minggu perjalanan yang melelahkan, Jana akhirnya mencapai puncak gunung. Dia merasa sangat bahagia dan terharu saat melihat pemandangan yang menakjubkan di puncak tersebut. Langit biru cerah dan awan-awan putih tampak begitu dekat. Dia merasa sepertiraja dunia di puncak gunung ini.
Namun, saat itulah Jana menyadari bahwa perjalanan naik bukanlah akhir dari petualangannya.Turun dari puncak gunung adalah hal yang tak kalah sulitnya.Dia kembali dihadapkan pada bahaya dan tantangan, dan perjuangannya belum berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H