Lihat ke Halaman Asli

MELAWAN atau Merespons

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya teringat siaran di radio obrolan di pagi hari bersama Anand Krishna and friends tentang melawan atau merespons dalam menghadapi ketakutan. Sangat menggelitik dan menarik dan tentunya sangat bermanfaat. Dulu seorang Mahatma Gandhi sangat kewalahan mendidik anaknya sendiri, anak seorang pecinta perdamaian dengan mottonya yang tentunya semua orang tahu Ahimsa, tetapi mempunyai anak yang sangat tengil alias nakal setengah mati. Disadari oleh Mahatma Gandhi bahwa pada saat masa konsepsi waktu itu yang ada hanya napsu birahi saja; alhasil anak yang dihasilkan menjadi pribadi yang meledak-ledak semaunya sendiri. Dijelaskan Anand Krishna masa konsepsi / Senggama itu adalah Union atau pertemuan antara dua roh yang sangat penting. Jadi sebaiknya bagi para calon ibu dan pasangannya sebelum menikah setidaknya mempunyai pengetahuan yang cukup dalam proses untuk membentuk karakter calon si anak kelak.

Lapisan kesadaran yg paling awal adalah lapisan fisik dan lapisan fisik kita; badan kita sudah terlanjur dibuat oleh sperma dan sel telur ibu kita. Jadi kualitas sperma dan telur ibu mempengaruhi dan menentukan sifat seseorang sekarang ini pada physical level.

Kalau tidak kita perbaiki akan terbawa terus. Jadi kita mendapatkan memori dalam DNA saya Kromosom X adalah dari Ibu itu motorik yang menggerakan saya dan kita semua adalah dari telur ibu kita. Tetapi yg membuat saya bergerak, berpikir, itu adalah dari Bapak saya.

Sangat tergantung dari kualitas sperma Bapak saya. BERPIKIR dan BERTINDAK itu dari BAPAK. Tetapi yang menggerarakan motorik badan saya / kita itu dari Ibu. Jadi sensorik yg pemarah, pemikiran perasaan yang menggerakan itu dari Bapak Jadi keduanya kualitasnya harus prima; jika kualiatasnya kurang prima; kita akan mengalami FEAR / ketakutan.

Telur (Ibu) = yg menggerakan Motorik / badan saya (kualitas tubuh).

Kualitas yg rendah menciptakan berbagai kendala seorang anak yang berasal dari kualitas kedua orang tuanya yang kurang prima; kita mustinya sebelum melahirkan seorang anak kita harus persiapkan kondisi badan kita terlebih dahulu karena itu pengaruhnya ke anak (watak yg terbentuk) akan sangat besar pengaruhnya.

Kualitas yang rendah menciptakan berbagai kendala. Jika seorang anak yang terlahir dari kualitas sperma dan telur yang kurang prima maka si anak ini akan mudah nervous/gelisah; mules mules; gak enak badan ; semisal mau ujian saja sudah langsung nervous / ketakutan berlebihan dsb. Ini dipengaruhi oleh kondisi kedua ortunya.

Jadi dalam masa konsepsi kondisi kedua orang tua harus baik; jika kondisi Bapaknya marah2 dan si Ibu depresi itu akan melahirkan anak yang mempunyai karakter tertentu (body constitution) dalam dunia layurveda disebutkan mempunyai karakter api; angin; air; tanah.

Ada bawaan-bawaannya misalnya angin; cepat marah dll.

Sedangkan fisik besar dipengaruhi oleh makanan yang dimakan oleh kedua orang tua (selama setelah kawin dan sudah mempunyai rencana untuk membuat anak) maka sangat penting untuk memperhatikan asupan makanan untuk si bayi.

Makanan kita ada yang kurang bagus untuk dikonsumsi seperti oncom; tempe (jangan terlalu banyak untuk dikonsumsi) karena makanan tersebut adalah hasil fermentasi dan juga daging (tidak boleh terlalu banyak). Yang paling bagus adalah sayuran. Ikan yang kurang jahatnya. Kalau daging yang mind nya sudah berkembang seperti; anjing, kambing, sapi, ini sewaktu disembeleh dalam keadaan takut dan kita sewaktu memakan daging dari binatang tersebut sudah beracun (toxic) karena stress, rasa ketakutan yang teramat sangat (pada saat disembeleh). Stress itu masuk ke dalam tubuh kita. Rasa takut dari hewan itu masuk ke dalam tubuh kita. Sedangkan ikan ; mind nya tidak ada central neuro system ,dia tidak merasakan sakit di seluruh tubuhnya dan tidak di kontrol oleh mind/pikiran.

Tetapi hati-hati juga dengan ikan yg di Jakarta itu sudah tercemar; tetap harus hati-hati untuk memilih ikan yang berasal dari tempat yang bersih dan tidak terkontaminasi.

Makanan sangat besar pengaruhnya karena dari makanan yang sehat kita bisa mengurangi rasa takut. Dari kecil kita sudah diancam sebagai contoh kecil saja; lagu Nina Bobo syairnya “kalo tidak bobo digigit nyamuk”. Ck ck ck ck … syairnya menakut-nakuti anak-anak dengan ancaman kalau tidak tidur akan digigit nyamuk. Knapa tidak menjelaskan saja kalau tidur itu menyehatkan; tanpa tedeng aling-aling harus menakut-nakuti anak-anak sedari usia dini.

Ketakutan ini bisa di respon atau dilawan; tetap manusia punya pilihan. Respons ini bisa berupa memaafkan; bisa menunda. Respons system ini hanya terdapat pada manusia dibandingkan dengan binatang lain.

Untuk direspons (respons nya dgn cara tidak melawan / tidak melarikan diri).

Orang kita terbiasa dengan kata “Ngamuk” dan sering sekali itu menjadi andalan disaat kita marah. (amok dalam Bahasa Inggris) itu marah yang mempunyai dendam; itu rasa takut sendiri. Tapi amarah itu tidak punyai rasa dendam. Semestinya amarah kita diibaratkan seperti membuat garis di dalam air (tidak menyimpan dendam).

Asal mula rasa takut ini penting sekali untuk dihilangkan. Bagaimana caranya? Atau saya punya suatu paradigma menerima definisi saya tentang definisi suatu keberhasilan yaitu berupa uang banyak; karir; pangkat ; jabatan) etc..dan saya meneruskan ke anak saya ; saya berharap anak saya menerima konsep saya ; terus begitu turun temurun. Ini yang membuat negara kita menjadi sangat lemah; kita menjadi tidak percaya diri lemah sekali . Kita tidak percaya diri kalau bangsa kita adalah negara terkaya.

Tulisan ini saya buat sebagai rasa rinduku terhadap Bapak Anand Krishna. Semoga keberadaan selalu melindungi beliau dan saya tahu persis bahwasannya beliau tidak melawan terhadap musuh-musuhnya tetapi dengan merespons dengan tidak melakukan tindakan kekerasan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline