Hampir semua orang tidak bisa dipungkiri pasti mempunyai rasa takut, entah itu takut akan binatang tertentu seperti kucing, ular dll atau pun takut akan kegagalan, takut di tolak, takut mati dan masih banyak takut-takut yang lain yang menyerang dalam kehidupan kita.
Saya sendiri mengalami rasa takut yang berlebihan terhadap kucing, dari saya kecil hingga sekarang ini rasa takut itu masih ada. Aneh bin ajaib memang bagi orang pecinta kucing atau bagi yang tidak takut akan kucing akan bertanya-tanya, kenapa bisa takut dengan binatang secantik kucing? ah Impossible! . But this is possible. Nothing is impossible in this world, isn't it.
Bahkan dengan hanya melihat gambar / foto kucing saja saya bisa teriak dan di malam harinya ketika tidur saya akan bermimpi buruk didatangi kucing ataupun diserang kucing. sudah berbagai cara saya lakukan dengan mengikuti theraphy tapi hasilnya nihil. tidak satupun yang mempan.
saya selalu bertanya dan jujur pada diri sendiri kenapa saya takut kucing? ternyata saya benci dengan mata kucing yang terlihat sangat bengis ingin menyerang siapapun yang dia jumpai, tatapan kucing itu sangat kejam bagiku. Juga melihat tubuhnya yg kecil ataupun besar ..membuat bulu kuduk ku merinding, dalam hal ini saya pun masih bertanya-tanya kenapa bisa merinding melihat si kucing. aneh bin ajaib! sepertinya tubuhku memberikan respons buruk terhadap kucing.
Saya sadar sepenuhnya semua ini berawal dari ketegangan dan kecemasan dalam hidup saya terhadap kucing karena sewaktu saya masih balita pernah di datangi dengan dua ekor kucing sewaktu saya sedang tidur, dan ketika terbangun ..saya menjerit terkaget menatap langsung mata kucing yang bagiku sangat tidak bersahabat itu, dan itu berdampak sampai sekarang,ya... saya cat phobic.
Kejadian suatu malam di kota gudeg Yogyakarta membuatku tersadar betapa saya memliki rasa takut yang yang lain selain kucing, tetapi ini sedikit aneh dan sangat memalukan. Ya saya takut polisi. whoopz .. !
Ini semua karena saya yang malas tidak mau mengurus SIM baru, alhasil di Bali saya sering kena razia polisi di jalan jika sedang mengendari motor. Kalau tidak karena helm saya (bukan standard helm), paling apes ya SIM itu tadi.
Pas malam minggu saya pulang di Yogyakarta dan menyempatkan diri bertemu dengan teman-teman ashram, setelah itu kami berencana untuk makan malam.
di tengah tengah perjalanan saya, saya melihat lampu merah panjang yang biasa di pake polisi di bali sama persis ketika mereka sedang beroperasi dan juga saya mendengar dengan jelas suara peluit dibunyikan, dan padatnya kendaraan membuatku semakin yakin kalo di depan sedang ada operasi polisi. Dengan cekatan kuputar haluan putar balik ke arah ashram . dan berhenti sembari menelphone teman karena saya sangat panik.
Sambil menunggu di jemput teman saya, saya memarkirkan motor di depan apotik yang buka 24 jam . Di sana terlihat banyak orang antri membeli obat dan beberapa lelaki duduk-duduk di tempat parkiran, salah satunya tukang parkir.
Dengan sopan saya bertanya kepada tukang parkir tersebut, " nyuwun sewu, niko wonten cegatan polisi po?". artinya permisi, di depan ada operasi polisi ya pak?
tukang parkir itu menjawab dengan ekspersi bingung , "Cegatan?? / operasi tilang polisi??
wah mboten mbak, niko rencang kulo, nggih tukang parkir juga .