[caption id="attachment_192582" align="aligncenter" width="300" caption="Dok Pribadi"][/caption] Menurut pembaca sekalian sedang apakah mereka? Menari? Bukan!! Pelajaran Olah Raga ya? Bukan? Terus??
Percaya atau tidak, mereka sedang belajar Matematika. Ya! Pelajaran yang selama ini, bagi sebagian besar siswa dan mahasiswa adalah monster menakutkan dan susah untuk ditaklukkan. Tapi dengan sentuhan Syaiha, anak-anak menjadi suka dan bergembira. Foto di atas adalah pengalaman Syaiha ketika sedang mengajar Matematika menggunakan metode kinestetik. Siswa diminta menghapalkan rumus dengan gerakan yang mereka sepakati bersama. Hasilnya? Insya Allah rumus itu akan tersimpan dalam long term memory mereka.
[caption id="attachment_192584" align="aligncenter" width="300" caption="Dok Pribadi"]
[/caption]
Walau sekolah kami banjir setiap sore hari, kami tetap bersemangat ke sekolah untuk mengaji bersama pak Syaiha. Dulu kami tidak punya iqro, sekarang pak Syaiha sudah menyediakan iqro untuk kami. Katanya, "Sayang, bapak sudah belikan kalian iqro, jadi kalian harus semangat mengajinya ya!!". Ah.. Pak Syaiha memang baik, terimakasih pak Syaiha.
[caption id="attachment_192591" align="aligncenter" width="300" caption="Dok Pribadi"]
[/caption]
Sebenarnya saya mengajar Matematika di sekolah tempat ku mengabdi sekarang. Sebuah pelajaran yang manjadi momok bukan hanya bagi siswa tapi bahkan juga bagi guru yang mengajar. Namun saya sudah berkomitmen dan berusaha untuk menciptakan Matematika menjadi menyenangkan bagi anak-anak. Hasilnya? Lihatlah gerombolan siswa kelas lain yang selalu berdesak-desakan antusias menyaksikan performa ku di kelas. Sebenarnya mudah saja membuat anak-anak senang, bermainlah bersama mereka, yang ringan-ringan saja. Bisa tepuk-tepuk, bisa yel-yel, bisa games ringan, dan sebagainya. Cobalah!!
[caption id="attachment_192593" align="aligncenter" width="300" caption="Dok Pribadi"]
[/caption]
Walau satu laptop harus kami gunakan berlima, kami tetap senang bisa mengenal laptop di usia kami yang masih terbilang muda. Berkat pak Syaiha dan #SedekahSambas, kelas berbagi berhasil dilakukan. Pak Syaiha bercerita di awal pertemuan bahwa Ia mengenal komputer baru saat ketika dulu Ia di SMA. Sedangkan laptop pak Syaiha kenal pertama kali ketika kuliah. Kami lebih beruntung, tapi semua karena pak Syaiha.
Sampai saat ini, anak-anak selalu bahagia dan antusias jika saya yang memandu mereka, baik dalam pelajaran di kelas, maupun saat kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Mudah saja sebenarnya membuat mereka senang dan selalu bersemangat. Pertama, kita yang mengajarnya harus juga memancarkan wajah ceria dan bersemangat di depan siswa, jangan tunjukkan kegalauan di hadapan mereka.
Kedua, stimulasi semangat mereka agar muncul ke permukaan. Caranya? Mudah saja, bisa menggunakan yel-yel atau lagu kebangsaan sekolah. Jika tidak ada lagu kebangsaan sekolah? Anda buat sendiri lah! Guru kan harus kreatif. Ketiga, jika dua hal di atas sudah berhasil dilakukan, maka selanjutnya terserah anda! Selamat mencoba.
Salam Ukhuwah, SYAIFUL HADI