Indonesia tanah air ku
Tanah tumpah darah ku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibu ku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah air ku
Sebagai masyarakat Indonesia, kita pasti kenal betul cuplikan lirik lagu tersebut. Tentu tidak heran, karena setiap kemerdekaan Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 17 Agustus, lagu itu rutin dikumandangkan diberbagai tempat.
Bahkan pada saat melaksanakan upacara di sekolah, lagu itu pasti dilantunkan. Ya, lagu itu berjudul Indonesia Raya.
Seperti kita ketahui, lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman pada 1924. Liriknya yang erat akan nuansa persatuan, ternyata menjadi salah satu penanda titik balik lahirnya pergerakan nasional.
Apalagi lagu ini sendiri diputar perdana pada malam penutupan Kongres Pemuda II, tanggal 28 Oktober 1928. Terlepas dari berbagai fakta tadi, ternyata ada keikutsertaan Tionghoa selama proses peredaran lagu Indonesia Raya kala itu.
Salah satunya adalah penerbitan lirik lagu Indonesia Raya di Surat Kabar Sin Po pada edisi 10 November 1928. Koran Sin Po sendiri merupakan surat kabar Tionghoa berbahasa Melayu di era kolonial.
Keikutsertaan lainnya adalah saat mengabadikan lagu Indonesia Raya ke dalam piringan hitam. Nah, kala itu WR Soepratman sempat menghubungi tiga perusahaan rekaman milik Odeon, Thio Tek Hong dan Yo Kim Tjan.
Sayangnya dari ketiga itu, hanya perusahaan rekaman milik Yo Kim Tjan yang bersedia melakukannya. Yo Kim Tjan sendiri merupakan pengusaha sekaligus sahabat baik dari Soepratman.
Sementara itu, alasan penolakan dari kedua perusahaan lainnya karena khawatir ditangkap oleh pihak Belanda. Terlebih Belanda pun telah mencurigai pergerakan pemuda Indonesia.
Berkaca dari kekhawatiran itu, Yo Kim Tjan pun menyarankan agar rekaman lagu Indonesia Raya dibuat dalam dua versi. Untuk yang asli dinyanyikan langsung oleh Soepratman dengan irama keroncong dan sembari bermain biola.
Namun tak semudah itu proses perekaman dilakukan. Sebelumnya Yo Kim Tjan sempat melakukan perjalanan keliling Eropa demi merekam lagu Indonesia Raya ke dalam bentuk piringan hitam.