Lihat ke Halaman Asli

Sony Kusumo

Menuju Indonesia Surplus

Sistem Gaji dan Produktivitas Kerja

Diperbarui: 27 Desember 2020   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhitungan sistem penggajian ada bermacam-macam. Ada yang bulanan, mingguan, harian, ataupun  berdasarkan jumlah jam kerja, dan produktivitas.

Pengalaman saya Sejak masa kecil melihat sistem penggajian yang paling jarang menimbukan permasalahan adalah berdasarkan produktivitas.
Misalnya di perusahaan garmen.

Pada bagian pemotongan (cutting), sistem penggajian dihitung berdasarkan berapa banyak yang mereka potong. Semakin banyak yang dipotong, maka pendapatan (income) akan bertambah banyak.

Begitu pula bagian jahit, obras,  lubang kancing, dan pasang kancing. Semua dihitung berdasarkan berapa banyak yang mereka kerjakan.

Akibatnya mobilitasnya menjadi sangat bagus. Pekerja yang lambat atau malas-malasan bekerjanya akan menghasilkan pendapatan yang lebih sedikit.

Sedangkan mereka yang cepat dan mau bekerja lama/keras  menghasilkan pendapatan lebih banyak. Dengan cara yang adil ini,  baik Pekerja maupun Perusahaan akan saling menguntungkan.

Biasanya menjelang bulan puasa atau hari raya, perusahaan garmen akan mengalami kenaikan permintaan. Otomatis para pekerja akan mendapatkan pekerjaan yang lebih banyak dan mereka akan bekerja lebih panjang sehingga pada saat-saat  menjelang Idul Fitri, Imlek, maupun tahun baru, income mereka bisa mencapai 3-4 kali lebih besar dari bulan-bulan biasanya.

Mereka bekerja cepat dan lebih panjang dengan senang hati.
Perusahaan juga senang, karena tidak ada pekerja yang komplain, tidak ada pembagian THR. Pengusaha maupun Pekerja sama sama senang.

Meski begitu, terkadang perusahaan  membagikan bonus kepada karyawan. Bonus tersebut dihitung berdasarkan produktivitas mereka. Jika income mereka tambah besar, tentu bonusnya akan lebih besar dan begitu juga sebaliknya. Dengan ketentuan ini, tidak ada yang menuntut.

Saat bekerja biasanya mereka membawa anak buah sendiri untuk melipat dan memotong benang. Bila anak buah sudah pandai menjahit, maka mereka akan menjadi penjahit dan membawa anak buah lagi.

Begitu pula yang gesit, cepat dan rajin akan membentuk grup sendiri (Subcon). Yakni dengan mencicil atau membeli mesin. Lalu mereka menerima order jahitan dari pabrik atau perusahaan dan membagikan pekerjaan ke anak buahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline