SEBAGAI seorang penjual kupiah Meukeutop atau kupiah Aceh, saya sangat terbantu dan merasa bahagia oleh adanya Perusahan yang bergerak di bidang pengiriman bernama JNE (yang memiliki nama resminya PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir).
Apalagi di tengah pandemi covid-19, dimana adanya kebijakan pembatasan sosial dari pemerintah (aturan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19) yang semua masyarakat juga dianjurkan oleh pemerintah untuk melakukan aktivitas dan mulai bekerja hingga beribadah dari rumahnya masing-masing. Kehadiran JNE (sekali lagi) sangatlah membantu saya dalam menjual produk kerajinan icon Aceh tersebut.
Sebagai informasi, kupiah Aceh merupakan product kerajinan yang dibuah secara tradisional oleh masyarakat yang berlokasi di Tungkop, Kecamatan Indrajaya, Pidie, Aceh. Rata-rata umur para perajin itu ialah sudah berkepala empat, atau berusia 40 tahun ke atas. Bagi mereka, membuat kupiah Aceh selain menjaga eksistensi adat budaya (warisan indatu) juga menjadi sebuah pekerjaan sampingan, yang rutin dikerjakan ketika memasuki hari-hari menunggu jeda panen Padi.
Dari merekalah kupiah Aceh saya beli untuk kemudian saya jual kembali ke pembeli, baik yang berlokasi di Aceh atau dari luar Aceh. Dan disini, lancarnya bisnis jual beli Kupiah Aceh dengan pelanggan yang dari luar Aceh karena saya mengandalkan jada dari JNE.
Pihak JNE memang memiliki kelebihan dalam hal pelayanannya seperti sigap dalam mengurusi setiap barang, pengiriman barang yang akurat ke setiap alamat dan memiliki ketepatan waktu.
Nah, yakin saya, bersebab itu pula dalam dua tahun terakhir ini JNE mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam urusan jasa pengiriman barang. Ini menjadi prestasi tersendiri bagi JNE, yang juga menunjukkan kepada kita semua bahwa JNE kian dipercaya oleh masyarakat Indonesia dalam urusan jasa ekspedisi atau pengiriman, baik dalam negeri hingga luar negeri.
Beberapa pembeli kupiah Aceh yang berada di luar Aceh, seperti dari Jakarta, Surabaya, Tangerang dan beberapa tempat lainnya, selalu mengatakan kepada saya agar senantiasa mengirim barang yang dibelinya via JNE dengan pertimbangan (sebagaimana yang mereka katakan) bahwa JNE itu cepat dan akurat.
Memang, apa yang mereka sampaikan benar adanya. Kupiah Aceh yang saya kirim ke pembeli, seperti ke Jakarta, Surabaya, sampai dalam durasi waktu yang tidak meleset dari yang saya prediksikan dan langsung ke alamat pembeli, meskipun lokasinya kalau menurut saya agak masuk ke pedalaman. Artinya buka berada di kota.
Karena ini pula, saya yang sebelumnya lebih sering mengandalkan jasa pihak pihak POS dalam urusan pengiriman barang, kini saya beralih dan percaya pada JNE. Malah sekarang, yang lebih membahagiakannya, untuk barang yang saya jual tidak perlu lagi saya antarkan ke kantor JNE yang berlokasi di kota Sigli (ibukota kabupaten Pidie) karena salah satu kurirnya selalu bersedia mengambil barang langsung ke lokasi saya atau lokasi perajin, tempat diproduksinya kupiah Aceh.
Disamping itu, adanya fitur layanan pelacakan barang yang dikirim oleh JNE, seperti bisa diakses via website cekresi.com, cukup membuat perasaan kita pengirim nyaman dan tidak khawatir bila barang yang kita kirim mengalami kendala dalam proses pengirimannya. Tentu hal semacam ini salah satu bentuk pelayanan yang sangat diharapkan oleh masyarakat Indonesia.