Gizi seolah menjadi permasalahan yang tak pernah selesai. Pemenuhan akan gizi masih menjadi topik utama bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan gizi menjadi kunci utama dalam pembentukan karakter dan jati diri suatu bangsa.
Namun, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya gizi. Contoh kecilnya saja adalah pengolahan makanan sisa. Makanan sisa merupakan makanan hasil dari sisa pengolahan bahan pangan yang tidak dimakan. Seperti sayur sisa kemarin, nasi sisa, dan lain-lain.
Bagi beberapa masyarakat, makanan sisa diolah lagi esok harinya untuk disantap bersama keluarga. Namun yang tidak disadari, makanan sisa juga dapat menjadi kunci dari timbulnya sebuah penyakit.
Olahan sayur jika dipanaskan kembali ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya adalah sayur bayam yang dipanaskan. Nitrat yang terkandung dapat menjadi racun bila dipanaskan untuk kedua kalinya.
Namun ada juga makanan sisa seperti nasi yang dapat diolah kembali menjadi olahan yang mengandung nilai gizi. Nasi, dapat diubah menjadi makanan lain yaitu rengginang dan mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Selain rengginang, nasi juga dapat diubah menjadi jajanan cireng sehingga banyak anak-anak yang akan suka.
Untuk itu, Kelompok 214 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penyuluhan mengenai pengolahan makanan sisa.
Hal ini dilakukan kepada masyarakat Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang agar mereka mengetahui bahaya dari pengolahan makanan sisa.
Kelompok yang diketuai Syahlan Hidayatullah (Mahasiswa Teknologi Pangan) dengan anggota Beta Erhana (Mahasiswa Manajemen), Faiq Rizal (Mahasiswa Manajemen), Rizki Tri Muhaimin (Mahasiswa Teknologi Pangan), dan Firdiatul Nuzula (Mahasiswa Manajemen) menyampaikan idenya untuk mengolah makanan sisa.
Penyuluhan tersebut dilakukan melalui media digital yang menjelaskan mengenai bahaya pengolahan makanan sisa hingga pengolahan makanan sisa agar bisa dijual kembali. Melalui penyuluhan, dapat disimpulkan bahwa masyarakat banyak yang masih belum mengetahui tentang bahaya pengolahan makanan sisa.