Lihat ke Halaman Asli

Selebriti itu Bernama BBM

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bak selebriti yang sedang naik daun, istilah atau singkatan BBM yang sudah lama kita kenal kini tengah diperbincangan banyak orang. Akhir-akhir ini singkatan BBM jadi lebih sering disebut dalam pemberitaan, sehingga menjadi akrab di telinga masyarakat. Ada dua peristiwa yang menyebabkan singkatan tersebut kini populer. Sayangnya kedua peristiwa penyebab singkatan BBM lebih populer di tengah masyarakat saat ini, sama-sama kurang disukai sebagian besar masyarakat negeri ini.

Pertama adalah kesaksian Angelina Sondakh di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) beberapa waktu lalu saat dirinya menjadi saksi untuk kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games dengan terdakwa M Nazarudin. Dan penyebab kedua adalah rencana kenaikan harga bahan bakar minyak yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pada 1 April tahun ini.

Kesaksian wakil rakyat dari Partai Demokrat (PD) yang juga mantan Putri Indonesia 2001 Angelina Sondakh yang sering akrab dipanggil Angie di persidangan Tipikor dengan terdakwa M Nazarudin. Yang juga rekan di PD ketika masih menjabat Bendahara Umum. Angie yang pernah menjabat Wakil Sekjen PD, berkelit saat hakim pengadilan Tipikor mengkorfirmasi BAP yang ditandatangi Angie perihal komunikasi yang membicarakan aliran uang, antara dirinya dengan Mindo Rosalinda Manulang, terpidana dalam kasus yang sama.

Komunikasi tersebut dilakukan dengan perangkat ponsel besutan RIM dari Amerika dengan merk Blackberry yang menyediakan pesan singkat online yang lebih dikenal dengan Blackberry Messeger atau BBM. Angie tak mengakui adanya komunikasi tersebut dengan dalih ia baru memiliki ponsel bermerk Blackberry sekitar akhir 2010, sedang komunikasi BBM tersebut terjadi pada 2009. Pada komunikasi BBM tersebut muncul beberapa istilah yang mengandung arti tertentu. Istilah-istilah tersebut ialah Apel Malang, Apel Washington, Bos Besar, Ketua Besar, Putri, dan Bali.

Namun bantahan Angie perihal BBM tersebut terpatahkan oleh publikasi foto-foto di media massa yang memperlihatkan Angie sedang memegang Blackberry di tahun 2009. Diantara foto-foto tersebut ada yang memperlihatkan Angie sedang memegang Blackberry saat dirinya tengah hamil. Masyarakat tahu ia melahir bayi buah pernikahannya dengan Adjie Massaid pada tanggal 9 September 2009.

Sungguh kita merasa kecewa dengan kesaksian Angie yang disinyalir sebagai kebohongan itu. Sangat kecil kemungkinan orang yang berstatus tersangka akan bicara jujur, yang akan memberatkan dirinya kelak bila menjadi terdakwa, saat ia menjadi saksi pada kasus yang menyeret dirinya jadi tersangka. Akan tetapi masih jelas dalam ingatan kita bahwa Angie adalah salah seorang yang pernah menjadi model iklan anti korupsi untuk partainya agar memperoleh simpati rakyat demi memenangi pemilu, silam. Namun ia kini malah jadi tersangka korupsi.

Terlepas dari terbukti atau tidaknya nanti, masyarakat telah ditipu mentah-mentah oleh kader-kader PD yang terindikasi terlibat dalam tindak pidana korupsi. Bahkan informasi paling aktual adalah disebutkannya nama Ketua Umum PD Anas Urbaningrum dalam kasus pembangunan kawasan olahraga Hambalang oleh Nur Hasyim, adik kandung Nazarudin. Nur Hasyim mengungkapkan hal tersebut saat dirinya menjadi saksi meringankan bagi terdakwa Nazarudin pada persidangan Tipikor kasus suap wisma atlet tersebut. Menanggapi penyebutan namanya, Anas sesumbar bahwa dirinya siap digantung di Monas bila terbukti korupsi biarpun cuma 1 rupiah.

Yang kedua adalah BBM yang sudah berkali-kali naik daun. BBM ini singkatan dari bahan bakar minyak. BBM telah menjadi kebutuhan vital seluruh umat manusia di dunia. Bahkan konon demi menguasai minyak, negara adidaya Amerika sengaja membiarkan situasi di Timur Tengah yang menjadi kawasan utama sumber minyak dunia, tak stabil. Dibiarkan tetap dalam kondisi tak menentu hingga saat ini. Amerika tetap bermuka dua akan kebijakan luar negerinya di kawasan Timur Tengah agar tetap bisa mengendalikan pasokan dan harga minyak dunia. Amerika tetap menganakemaskan Israel, walaupun negara kecil ini sering melakukan pelanggaran HAM terhadap warga Palestina. Sementara terhadap negara lain Amerika akan cepat bereaksi bila negara tersebut melakukan pelanggaran serupa dengan yang dilakukan Israel.

Dan saat ini harga minyak dunia tengah meroket ke level di atas US$ 100 per barel. Maka hampir dipastikan pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada 1 April mendatang. Kebijakan ini diambil untuk menjaga agar kesehatan APBN tetap terjaga dari ekses negatif ketidakstabilan harga minyak dunia. Ketidakstabilan yang cendurung naik dan diperkirakan akan terus berada pada kisaran diatas US$ 100 per barel hingga waktu yang tak bisa diprediksikan.

Dan seperti biasanya, kenaikan harga BBM selalu berefek domino pada kenaikan harga-harga semua kebutuhan, baik barang maupun jasa. Akibatnya nilai inflasi naik, dan daya beli masyarakat turun. Masyarakat miskin semakin sulit mendapatkan kebutuhan hidupnya, meskipun pemerintah berencana memberikan kompensasi kepada rakyat miskin. Namun kompensasi tersebut hanya berlaku sementara dan selanjutnya rakyat akan tetap hidup dalam kesulitan karena harga-harga kebutuhan yang sudah terlanjur naik, sedangkan pendapatan mereka tak bertambah karena tak terkena efek domino dari kenaikan BBM seperti halnya harga barang dan jasa.

Maka tak terelakkan lagi di sana-sini marak demonstrasi, terutama oleh mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM tersebut. Tuntutan mereka tak tanggung-tanggung yakni agar presiden dan wakil presiden mundur dari jabatannya bila harga BBM benar-benar dinaikkan. Walaupun demonstrasi yang marak itu biasanya tak akan menyurutkan niat pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Pemerintah beralasan harga minyak dunia yang terus meroket memaksa pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi demi menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline