"Dan aku pun mendadak jadi kampret ... hanya krn mengkritik yg gak beres. enak juga. Gini ya, jgn hanya krn kita mendukung seseorang lantas kentut org itu kita klaim wangi surga, eeknya laksana kue coklat ! JANGAN"
Tompi -- Cuitan Twitter, 11 Juni 2020
Saya senantiasa senang setiap mendengar, melihat, atau mengetahui ada selebriti yang memiliki kewarasan tinggi. Kewarasan sudah jadi barang langka.
Kewarasan dalam konteks artikel ini mengacu pada sikap adil dalam menilai penyelenggaraan kekuasaan (dan pelayanan publik sebagai salah satu aspeknya); juga sikap adil dalam menyampaikan pandangan saat terlibat percakapan publik di ranah daring.
Warga negara harus memiliki kekebasan untuk menyampaikan kritik dan keluhan terhadap penyelengara kekuasaan negara. Tetapi kritik dan keluhan itu hendaknya tepat konteks, tepat tujuan, dan tepat sasaran.
Maksud saya, kritik harus menyangkut aspek-aspek yang memang berkaitan signifikan dengan kekurangan-kekurangan faktual dan aktual; menyasar pihak yang memang bertangunggjawab terhadap kekurangan atau kesalahan tersebut; serta berorientasi kepada perbaikan.
Jadi bukan mencari-cari kesalahan, lalu menimpakan semuanya kepada seseorang atau satu jabatan saja, dalam hal ini Presiden. Jenis kritik yang terakhir ini didasari tujuan salah, yaitu semata-mata demi percepatan suksesi kekuasaan (secara tidak normal) atau memuluskan peralihan normal kekuasaan di masa mendatang kepada kubu oposisi. Karena sudah salah tujuan, akan salah pula konteks dan sasarannya.
Benar bahwa Presiden lah manajer puncak pelayanan publik. Tetapi tanggungjawab utama presiden adalah pada haluan kebijakan, bukan pada apapun kekurangan dan kekeliruan teknis lembaga-lembaga pelayanan publik. Apalagi jika lembaga termaksud adalah BUMN yang meski dikuasai pemerintah --sebagai pemegang saham mayoritas-- tetaplah merupakan entitas bisnis, bukan birokrasi atau badan layanan umum.
Terkait kewarasan yang demikian, saya memandang Tompi sebagai satu di antara segelintir musisi selebritis yang hingga saat ini konsisten waras. Bahkan ia berada di urutan kedua. Yang pertama adalah Binbim Slank.
Iya, donk. Bimbim harus ranking satu. Tompi boleh jadi waras karena ia juga seorang dokter. Sementara kewarasan Bimbim lahir dari kehidupan yang slenge'an, yang pernah melewati masa-masa kusut silang sengkarut. Lebih berat baginya untuk menjadi waras.