Lihat ke Halaman Asli

George

TERVERIFIKASI

https://omgege.com/

Penanganan Mako Brimob, Semoga Demikian Seterusnya

Diperbarui: 13 Mei 2018   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kompas.com/dok Polri

Pada tempat pertama, saya sampaikan belasungkawa, rasa duka mendalam atas meninggalnya saudara sebangsa dalam tragedi Rutan Mako Brimob, baik 5 orang aparat kepolisian pun seorang tahanan, juga bagi seorang lagi aparat polisi yang tewas dalam peristiwa selanjutnya. Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa mereka, memperhatikan amal baik mereka, dan menerima di sisiNya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keiklasan.

Pada tempat kedua, saya sampaikan apresiasi atas sikap Polri yang tidak reaksioner, yang mengedepankan pendekatan tanpa kekerasan dalam operasi pembebasan sandera dan normalisasi kondisi Mako Brimob.

Tindakan seperti itu adalah setepat-tepatnya tindakan aparat negara. Saya tidak bisa bayangkan jika aparat kepolisian bertindak seperti sejumlah serdadu yang menyerbu Lapas Cebongan 5 tahun lalu. Syukurlah, dengan negosiasi disertai ketegasan ultimatum, kondisi dapat kembali pulih tanpa perlu jatuh korban lagi.

Pada tempat ketiga, saya sampaikan harapan agar tindakan baik yang ditunjukkan Polri dalam operasi pemulihan kondisi Mako Brimob dapat menjadi pakem baku. Demikian pula seharusnya tindakan aparat dalam menghadapi konflik antara rakyat dan pengusaha, antara rakyat dan negara.

Semoga sikap menahan diri aparat Polri untuk tidak serta-merta main tembak benar-benar didasarkan kepada kesadaran untuk mengedepankan pendekatan damai dan berkemanusiaan, bukan karena ketakutan jika tindakan keras akan berdampak kepada tekanan massa yang ditunggangi kekuatan politik yang kontra-istana. Semoga demikian pula pendekatan kepada kelompok rakyat lainnya, terutama di dalam konflik-konflik agraria.

Harapan ini penting saya sampaikan sebab saya cemburu. April lalu, hanya dua pekan sebelum peristiwa Mako Brimob, Poro Duka, satu dari ratusan rakyat Sumba Barat yang menolak tanah mereka diklaim investor pariwisata tewas di tempat, ditembak aparat Brimob. Puluhan lain, termasuk anak-anak terluka.

Peristiwa pembunuhan rakyat oleh aparat kepolisian ini bisa Anda baca di Kompas, Tempo, CNN, Tirto, Liputan6 dan banyak situs berita lain. Tak perlu saya ulangi di sini.

Yang menarik, kepolisian tampak berupaya menutup-nutupi kasus ini. Bahkan sempat memberi keterangan jika tak ada proyektil ditemukan di tubuh korban dan kemudian merevisi sendiri pernyataan itu. Baca Tirto.id.

Pola penanganan dengan kekerasan dan upaya menutup-nutupinya bukan baru terjadi.

Pada 2004 dahulu, aparat polres Manggarai memberondong rakyat petani Kopi Colol di Kabupaten Manggarai Timur (saat itu masih Kabupaten Manggarai) dengan peluru tajam. Lima orang tewas di tempat. Seorang meninggal keesokan hari, puluhan lain cacat permanen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline