Lihat ke Halaman Asli

George

TERVERIFIKASI

https://omgege.com/

Bagi Anak-anak, Paskah Seharusnya Menggembirakan

Diperbarui: 1 April 2018   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari theweeklychallenger.com

Mungkin saya kurang gaul sehingga tidak tahu persis apa yang terjadi di ceruk-ceruk kota dan sudut-sudut kampung. Mungkin. Tetapi demikian yang tampak bagi saya. Di sebagian tempat, anak-anak masa kini kehilangan kegembiraan Paskah.

Andai punya kemampuan seperti Jyestha si Penjelajah Waktu, pergilah ke masa sebelum 1990-an. Tanyakan kepada kakak-kanak di sana, apa itu Paskah bagi mereka.

Anak-anak di kota akan cepat-cepat berseru, "Mencari telur Paskah. Ramai nian. Berlomba bersama kawan sepermainan. Siapa lihai, mendapat paling banyak. Olalala, jangan lupa pula acara tukar kado. Sungguh menggembirakan."

Anak-anak di pedesaan akan berbinar-binar matanya, menceritakan betapa ramai pertandingan sepak bola, bola voli, dan adu tarik tambang oleh orang-orang dewasa yang datang dari desa-desa tetangga. Sebulan lamanya sebelum pekan suci, desa semarak oleh sorak-sorai orang-orang bertanding dan menonton pertandingan. 

Beberapa hari sebelum pekan suci, para kerabat dari dusun-dusun yang jauh sudah tiba dan menginap di rumah kerabat mereka di dusun dekat gereja. Anak-anak gembira dibawakan oleh-oleh ala kadarnya oleh kerabat yang jarang mereka jumpai dan  bertemu sepupu-sepupu seusia.

Bagi anak-anak, Paskah adalah kegembiraan. Paskah adalah tawa dan teriakan lepas bersemangat. Bermain. Bahagia.

Kini di beberapa tempat, sejauh cakupan amatan saya yang terbatas ini, Paskah telah menjadi hanya milik orang tua.

Apa itu Paskah? Tanyakan itu kepada anak-anak sekarang.

"Paskah adalah misa terus-menerus selama beberapa hari. Paskah adalah dengkul ngilu oleh ritual Jalan Salib setiap pekan. Paskah adalah terkantuk-kantuk menemani orang tua latihan paduan suara. Paskah adalah misa berjam-jam dan tak boleh berisik, jangan berlarian di halaman gereja."

Ah, sungguh kelabu Paskah itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline