Lihat ke Halaman Asli

George

TERVERIFIKASI

https://omgege.com/

Puisi | Kuli Panggul

Diperbarui: 14 Maret 2017   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi, sumber: lintasnews.com

Bapak, mari saya panggul
Ibu, saya bantu pikul
Lelaki tua kuli panggul
tawar jasa gendong bakul

Setengah hari berlalu
semua bertampik lalu
namun lidah tolak kelu
tak ‘kan pernah kenal malu

Seperti petir menyambar
kerlipnya hanya sebentar
harapan di tiap pembeli
datang  dan segera pergi

Mohon maaf orang tua
kau sudah sangat renta
membayarmu siapa tega
memberimu siapa rela

pulang saja pada anjingmu
sahabat sebatang kara
sejak kecil kau pelihara
biar dia menguburmu

Tak perlu merasa ngeri
demikian pula kami
sudah sejak dulu hari
mengubur hati sendiri

***

Tilaria Padika
Timor, Desember 2016
Baca donk, Om-Tante: Cerpen | DEMI SUARA
Arsip: PUISI Padika | CERPEN Padika | CATATAN Padika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline