“Bapak, mari saya panggul
Ibu, saya bantu pikul”
Lelaki tua kuli panggul
tawar jasa gendong bakul
Setengah hari berlalu
semua bertampik lalu
namun lidah tolak kelu
tak ‘kan pernah kenal malu
Seperti petir menyambar
kerlipnya hanya sebentar
harapan di tiap pembeli
datang dan segera pergi
Mohon maaf orang tua
kau sudah sangat renta
membayarmu siapa tega
memberimu siapa rela
pulang saja pada anjingmu
sahabat sebatang kara
sejak kecil kau pelihara
biar dia menguburmu
Tak perlu merasa ngeri
demikian pula kami
sudah sejak dulu hari
mengubur hati sendiri
***
Tilaria Padika
Timor, Desember 2016
Baca donk, Om-Tante: Cerpen | DEMI SUARA
Arsip: PUISI Padika | CERPEN Padika | CATATAN Padika
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI