Lihat ke Halaman Asli

George

TERVERIFIKASI

https://omgege.com/

Puisi| Maafkan Kami, Nak

Diperbarui: 11 Januari 2017   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diolah dari https://pixabay.com

(Doa bagi bocah-bocah korban penikaman di Sabu)


   Ketika kanak-kanak korban
   tumbuh  kembang jenaka keceriaan
   gilang-gemilang masa depan  
   amarah gelegak tak terlawan

  Nalar waras menuntut mahfum
  pelaku sakit jiwa harap maklum
  padanya tanggung jawab tak umum
  jikapun waras biarlah diurus hukum

  Namun hati lemah pada amarah
  kanak-kanak tak boleh berdarah
  apalagi oleh pemuda antah-berantah
  maka rajam saja hingga terbelah
  mampus biarlah mampus dan musnah

  Amarah reda hidup berlanjut
  lalu bentak pun pedih cubit
  comel kasar dan dahi berkerut
  ketidakpedulian dan bibir cemberut
  tiap hari tanpa risau dan pisau
  kami tikamkan kepedihan
  pada jiwa anak-anak sendiri
  di rumah sendiri
  oleh kami sendiri
  tempat mereka lindungkan diri

***
Tilaria Padika,
Doa bagi kesembuhan 7 bocah korban penikaman di Sabu
13/12/2016

Baca Juga: - Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak? ITU SALAHMU!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline