Lihat ke Halaman Asli

Dan Gedung Tua Terakhir itu pun Runtuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti diduga sebelumnya, sisa gedung tua milik Deli Spoor Matschappij (DSM) di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan (samping Universitas Nommensen) akhirnya dirubuhkan juga. Tidak ada perlawanan apa-apa. Momen kekosongan walikotadefenitif di Kota Medan telah digunakan para pemodal untuk cepat-cepat meruntuhkan bangunan-bangunan tua yang telah mereka beli yang selama ini mendapatkan hambatan izin atau penentangan dari masyarakat. Gedung-gedung yang menjadi identitas kota tersebut harus rata dengan tanah sebelum terpilihnya seorang walikota baru yang bisa jadi melarang perubuhan itu.

Dalam sebuah acara makan siang santai bersama Uli Kozok, profesor dari Jerman, di Garuda Plaza Hotel, ia mengatakan pada kami bahwa tindakan meruntuhkan bangunan itu sangat merugikan Kota Medan bila dipandang dari perspektif publik. Tapi sayang, publik yang diharapkan akan membela identitas kotanya itu tidak muncul di Medan. "Apa yang saya lihat dilakukan oleh orang-orang pembela gedung tua di Eropa adalah, mereka mengikat dirinya dengan rantai ke gedung yang akan dirubuhkan ketika ada pihak yang bermaksud meruntuhkannya," ungkapnya.

Kita memang tidak diberikan pendidikan yang cukup tentang makna sejarah dan sepenting apa gedung-gedung bersejarah untuk memenuhi bentuk kebutuhan yang lebih tinggi dari manusia di samping harta, yaitu estetika. Jenis estetika lain mungkin dapat dibentuk dan dicipta, tapi estetika kota yang dibentuk oleh sejarah, tidak dapat diulang. Publik yang cukup sadar terhadap arti bangunan bersejarah belum lahir, atau ada tapi sedikit sekali.

Dalam Perda Kota Medan tentang bangunan bersejarah, hanya terdapat 42 gedung yang masuk daftar perlindungan. Padahal ratusan gedung tua lainnya yang tersebar di Kota Medan dan memberikan gambaran umum tentang situs Kota Medan masa kolonial adalah aset yang sangat menentukan perjalanan sejarah kota ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline