Lihat ke Halaman Asli

Tiknan Tasmaun

Praktisi herbal sekaligus blogger

Kisah Kesembuhan Ibu Sholihah dari Kencing Manis akut :doa,usaha dan tawakal

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Peristiwa ini terjadi dua tahun lalu. Seorang ibu- janda tak berpunya dengan tiga anak - menderita kencing manis akut. Kisah ini ingin penulis paparkan semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Dia seorang yang sholihah-persis seperti namanya-, tinggal di kecamatan Panceng, tepatnya di desa Sumurber kabupaten Gresik.

Waktu itu keadaannya sudah sangat menyedihkan. Dengan kondisi badan yang sangat lemah, kadar gula tinggi dan kaki yang sudah memborok. Dengan bantuan pemerintah melalui program kesehatan gratis bagi warga yang tidak mampu, beliau dirawat di RSUD Gresik. Terimakasih juga perlu dihaturkan kepada tenaga medis baik dokter, perwat maupun tenaga lainnya atas pelayanannya yang sangat baik walaupun terhadap pasien gratis.

Kurang lebih satu bulan lebih Ibu Sholihah dirawat di rumah sakit tersebut. Sampai akhirnya dokter memutuskan bahwa beliau harus diamputasi kakinya supaya tidak terjadi pembusukan yang menjalar. Beliau memutuskan untuk tidak mau diamputasi sehingga beliau memutuskan untuk minta pulang.

Penulis datang menengok beliau ketika sudah di rumah. Kondisinya sudah betul-betul semakin parah. Badan lemah tergolek di pembaringan dengan luka di kaki yang semakin mengenaskan dan berbau. Namun ada satu hal yang tidak luntur dari beliau yaitu ibadah dan doanya. Beliau sama sekali tidak mengeluh kepada Allah, tetapi justru semakin menggantungkan harapan sepenuhnya kepadaNya.

Saya berusaha membantunya dengan cara menyuruhnya mengkonsumsi minyak yang saya proses sendiri dari buah kelapa. Namun pemrosesan minyak ini tidak melalui pemanasan seperti layaknya pembuatan minyak kelentik. Tidak juga dengan peragian, pengenziman maupun penambahan bahan kimia. Pemrosesannya adalah dengan tehnik 'mikro expeller' dalam keadaan dingin dan segar disertai doa kepadaNya.

Alhamdulillah, berkat doa-doanya yang tiada henti maka Allah menjawabnya. Setelah terapi jamu ini berjalan kurang lebih dua bulan maka beliau sembuh, baik kadar gulanya, kakinya maupun badannya menjadi segar bugar kembali. Dan alhamdulillah berkat kasih dan rahmatnya, sampai hari ini beliau tetap sembuh dan sehat wal afiat.

Yang menjadi pelajaran berharga adalah kesabarannya, ketabahannya serta beliau senantiasa berprasangka baik kepada Allah. Justru sayalah yang mendapat banyak pelajaran dari Ibu Sholihah yang benar-benar sholihah.

Wassalam,

Tiknan Tasmaun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline