Lihat ke Halaman Asli

Tiknan Tasmaun

Praktisi herbal sekaligus blogger

Adakah Hubungan Timbal Balik Antara Manusia yang Hidup dan yang Mati ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kali ini saya ingin menjawap pertanyaan di atas berdasarkan pengalaman nyata yang saya alami yang kemudian saya padu berdasarkan referensi dari pemahaman pribadi saya terhadap ajaran agama.

Suatu saat saya diminta tolong tetangga kampung untuk mengobati keluarganya yang sakit ‘jimpe’ (mati rasa alaias lumpuh) sebelah tangannya. Setelah saya ‘periksa’ ternyata penyakitnya itu diakibatkan karena dia telah menutup sumur yang dibuat oleh almarhum orang tuanya. Kemudian saya sarankan untuk mengganti amal jariah orang tuanya yang berupa sumur itu dengan jalan menyedekahkan sebagian hartanya ke masjid untuk dihadiahkan kepada orang tuanya. Hal itu sebagai ganti jariah sumur yang telah dia tutup. Alhamdulillah, sembuh.

Apa artinya ini ??? Ini bagi saya membuktikan ada reaksi timbal balik antar orang yang masih hidup di dunia dengan mereka yang telah berpindah hidup di alam barzah.

Teorinya begini. Si pembuat sumur yang telah meninggal dunia dan hidup di alam barzah mempunyai “bank pahala” berupa sumur. Itu merupakan amal jariah yaitu amaliyah yang tidak akan terputus hatta si empunya telah meninggal. Tiap ada orang yang mengambil air dari sumur tersebut maka dia mendapat ‘kiriman’ hadiah ganjaran. Nah, ketika sumur itu sudah ditutup tanpa diganti dengan jariah dalam bentuk lain maka terputuslah “buku bank amalan jariahnya”, tiada mengalir lagi pahalanya. Maka dia menjadi kecewa.

Kekecewaan orang tersebutlah yang kemudian ‘ditransfer’ oleh Allah ( karena sunah-Nya : berbuat baik dapat kebaikkan, berbuat merugikan orang lain akan mendapat kerugian juga) kepada manusia yang telah menutup sumur tersebut. Kekecewaan orang yang hidup di alam barzah tersebut menjadi energi negatif yang kemudian mencari si penyebabnya dan menempel kepada manusia penyebabnya. Energi negatif ini kemudian bisa muncul dalam bentuk kemelaratan, kesakitan, celaka dan lain sebagainya.

Sebaliknya bagi orang yang mau menyenangkan para ahli kubur maka kegembiraan mereka akan menjadi energi positif yang akan menuju kepada orang yang membuat kegembiraan itu. Energi positif ini akan muncul dalm bentuk banyak rejeki, kebahagiaan, keberuntungan dan lain sebagainya. Wallahu a’lambishowab.

Bagaimana pendapat Anda ?????? ?

Salam, Tiknan Tasmaun

Wahyu Kamulyan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline