Lihat ke Halaman Asli

Tiknan Tasmaun

Praktisi herbal sekaligus blogger

Kebencian kepada Jokowi Yang Akut Menimbulkan Fitnah Dan Laporan Palsu ?

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah KTP milik Gubernur DKI Jakarta yang diduga palsu dan kini ramai jadi perbincangan di media sosial Twitter./*ist

Penulis terhenyak ketika membaca laporan Okezone hari ini yang berjudul "Diduga Pakai KTP Palsu, Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu". Penulis berfikir, jika benar Jokowi memakai KTP Palsu berarti beliau telah mempergunakan dokumen palsu yang ancaman hukumannya tidak main-main. Jika benar maka tamatlah dia. Begitu naif dan segitu bodohnya kah Jokowi 'wong ndeso' ini ? Berikut kutipan berita dari okezone : Awal kutipan........." Pihak yang melapor adalah seorang warga Jakarta bernama Sahroni. Informasi yang Okezone dapatkan, ia datang ke Gedung Bawaslu sekira pukul 14.00 WIB. Menurutnya informasi tentang KTP palsu ini berawal dari pemberitaan yang dilakukan di salah satu media online. "Jadi, terkait adanya informasi yang ada dari jurnal3.com di situ tertulis KTP Jokowi itu palsu," ucapnya memulai keterangan kepada Okezone, Jumat (6/6/2014). Sahroni mendapatkan informasi tersebut sebelum kedua pasangan ditetapkan oleh KPU secara resmi. Langkah yang diambilnya kemudian menunggu perkembangan kasus itu sampai tanggal 26 Mei, ternyata tidak ada protes yang dilayangkan tentang penemuan itu. "Menarik perhatian saya apakah benar lalu saya mengikuti sekitar tanggal 26 Mei, apakah ada protes tentang ini, ternyata belum ada orang yang klarifikasi sampai penetapan (capres) tanggal 1 Juni baru kemudian teringat masalah KTP ini dan belum ada perubahan," ucapnya menjelaskan. Sahroni mengatakan bahwa kecurigaan tersebut dikarenakan kode wilayah yang tercantum dalam Nomor Induk Kependudukan (NIK) bukanlah kode wilayah untuk wikayah DKI. "Yang unik, kode wilayah yang tercantum dalam NIK di fotocopy tersebut 337205, itu bukan kode wilayah untuk KTP provinsi DKI, melainkan kode wilayah untuk KTP wilayah Jawa Tengah, Surakarta, Banjarsari," ungkapnya. Kode KTP DKI menurut Sahroni diawali angka 09, sementara angka 33 merupakan kode KTP yang terbit di wilayah Jawa Tengah.".............akhir kutipan. Menurut berita di atas, Si sahroni ini mendapat info soal KTP Jokowi yang di duka palsu ini dari situs jurnal3.com. Memang media online www.jurnal3.com tersebut menulis artikel yang berjudul : "Cek dan ricek, KTP milik capres Jokowi diduga palsu?" yang diunggah pada hari Jumat, 23 Mei 2014 PUKUL 21:04 WIB. Adapun isi artikelnya demikian : Awal kutipan"

Inilah KTP milik Gubernur DKI Jakarta yang diduga palsu dan kini ramai jadi perbincangan di media sosial Twitter./*ist

JURNAL3.COM | JAKARTA – Kabar soal adanya masalah administrasi KTP dalam pendaftaran capres Jokowi ke KPU RI, mendekati kebenaran. Bahkan, di sejumlah media sosial, dugaan KTP palsu milik Gubernur DKI Jakarta ini jadi topik hangat. Bahkan, seseorang bernama Sunarno Dwi Raharjo dalam akun Twitter @ClaXsoft miliknya dengan gamblang menjelaskan dimana letak dugaan KTP Jokowi itu diduga kuat palsu. Dalam penjelasannya, KTP Jokowi dengan alamat Taman Suropati No.7 Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat itu harusnya berkode 31.71.06. “Sedangkan KTP Joko Widodo seperti dikicaukan akun twitter @IwanPiliang kode wilayahnya 33.72.05,” tulis Sunarno."........akhir kutipan. Sayang  Si Sahroni ini  tidak sempat membaca artikel dari jurnal3.com berikutnya yang ditulis hari itu juga, Jumat, 23 Mei 2014 PUKUL 22:52 WIB, dengan judul  : “Peneliti” KTP capres Jokowi minta maaf di Twitter. Isi dari artikel kedua tersebut adalah demikian : Awal kutipan : "

Beredarnya isu KTP Gubernur DKI Jokowi adalah palsu menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter./*ist

Beredarnya isu KTP Gubernur DKI Jokowi adalah palsu menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter./*ist

JURNAL3.COM| JAKARTA – Sunarno Dwi Rahardjo dalam akun Twitternya ?@ClaXsoft, meminta maaf karena salah dalam menduga kalau KTP Propinsi DKI Jakarta milik Gubernur Jokowi diduga palsu. Lewat kicauannya di @ClaXsoft, Sunarno mendapat penjelasan dari berbagai pihak dan menyadari kalau upayanya untuk membuktikan bahwa KTP Jokowi palsu adalah salah. @hidayat_jamal @TafaWidjaya beda Mas, ternyata NIK merujuk ke kode wilayah dimana pertama kali ia diterbitkan. saya juga baru faham,” ujar Sunarno, melalui akun Twitter @ClaXsoft. “Ada di Pasal 13 ayat 2 Mas. NIK berlaku seumur hidup, meskipun pindah domisili. tetap pakai NIK lama. #NambahIlmuku

:)

,” tulis Sunarno. Sunarno juga mengaku kalau ia baru membaca UU23/2006. @IwanPiliang @jokowi_do2 Clear Pak. terimakasih penjelasannya. Mohon maaf bila ada yang salah,” tulis Sunarno”@salsa.."..............akhir kutipan. Sebelum mengunggah ke twitter, sangat disayangkan  Saudara Sunarno Dwi Rahardjo dengan akun Twitternya @ClaXsoft tidak cek dan recek kembali terhadap aturan yang berlaku terhadap NIK. Anda semua tahu kan apa itu NIK ? NIK adalah singkatan dari Nomor Induk Kependudukan. Nomor ini melekat pada diri seseorang, hatta dia pindah kemanapun seantero negeri ini. NIK mengikuti daerah dimana seseorang didaftarkan yang mula-mula sekali. Namun, apapun itu, penulis angkat topi setinggi-tingginya kepada Saudara Sunarno @ClaXsoft, karena berani secara jantan kemudian meminta maaf di kicauan twitter berikutnya karena telah menyadari kekilafannya. Yang terlihat lucu justru pelapor ke BAWASLU. Mungkin karena suatu kebencian yang mendalam terhadap Jokowi maka dia melaporkan Jokowi dengan sangkaan memakai KTP palsu. Dia berani melaporkan hal tersebut semata-mata karena membaca suatu berita tanpa cek dan ricek tarhadap kebenarannya. Bahkan dia tidak pula membaca kelanjutan artikel yang ditulis berikutnya oleh media online yang sama tersebut. Pesan moral dari peristiwa ini adalah : Janganlah karena kebencian yang mendalam terhadap seseorang membuat Anda kalap dan meninggalkan akal sehat sehingga menimbulkan fitnah bahkan laporan palsu. Apa lagi sasaran dari fitnah dan laporan palsu adalah salah satu Calon Presiden Republik Indonesia, yang tentu saja merupakan salah satu putera terbaik bangsa saat ini. Atau, jangan-jangan peristiwa pelaporan ini adalah bagian dari strategi untuk memenangkan Capres satunya lagi yang menjadi lawan Jokowi > Atau bahkan bentuk dari kampanye hitam ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline