Perputaran dalam siklus membuat ekosistem indah dan memukau tuk diresapi
Kekakuan takkan bertahan selamanya
Meski pohon cemara nyaris simetris,
bayangannya takkan berbaris sama dari pagi hingga sore
Nyatanya jalan tanah berbatu lebih sedap baunya dari jalan aspal hitam nan mulus.
Apalagi saat hujan pertama menjejakkan kakinya pada musim kemarau di atasnya
Aku berbicara tentang jalan tanah berbatu di desa pinggir hutan
Di sana jalanan tanah berbatu berhias rumput,
dan obor sederhana penuh anggun dalam cahayanya ketika malam menyambut.
Tak ada bosan menggoda ketika menyusurinya
Yang ada kagum dan penasaran hinggap pada sepasang kaki yang tak kunjung puas melangkah
Padanya terletak sakral penghuni desa
Tiap sebulan sekali ia dirawat
Keberadaanya dijaga selalu oleh kaki para penghuni desa
Ia pun dihormati sebagai urat nadi transportasi
Ahhh. . .
Akan lengkap dirinya dengan desiran air pada parit di pinggiran
Lalu sembari bayu dengan sopan menyalami kulit dan sesekali membelai rambut
Meski jarang dilalui roda yang berputar, bukan berarti dia kaku
Dialah salah satu sebab perputaran
Menjadi fasilitas tugas yang tak pernah dilepas, meski sering dihempas
Bentuknya saja tak pernah kaku
Akan berdebu dan kerikil terhampar dengan batu berserakan kala kemarau
Akan becek dan tertanam lumpur dibeberapa kubangan ketika penghujan
Indah terlihat dengan dedaunan menguning saat gugur menyambut musim kemarau
Begitulah dharma bekerja
Akan terus berputar seirama rasa