Lihat ke Halaman Asli

Ruli

Gathering, sharing and make it happen

Garuda Pancasilaku Malang Garuda Pancasilaku Sayang, Hari Lahir Pancasila

Diperbarui: 20 Juni 2016   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sinar matamu tajam namun ragu

Kokoh sayapmu semua tahu

Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan

Kuat jarimu kalau mencengkeram

Bermacam suku yang berbeda

Bersatu dalam cengkeramanmu . . .

Bapak pendiri bangsa begitu tajam dalam menebar jalan panjang ke depan supaya manusia indonesia bisa berjalan sesuai dengan landasan negaranya. Pancasila lahir sebagai burung. Burung gagah seperti yang digambarkan pujangga Iwan Fals dalam cuplikan yang dikutip di awal. Sungguh sebuah visi berbalut misi yang terhuyung dalam alunan jiwa yang penuh roh kemerdekaan yang selalu sedia memberikan panduan bagi nusantara yang mau maju.

Gegap gempita yang lahir dari keinginan dasar manusia bersanubari yang bersujud pada raja jagad. Bukan ego yang menginginkan seponggol kata yang dikenal sebagai nama yang terpajang pada dada sang garuda. Namun harum bakti yang diinginkannya sebagai warisan untuk anak cucu serta segenap generasi mendatang. Sayap sang garuda yang merentang melambangkan kondisi geografi Indonesia yang merentang dari Sabang sampai Merauke, kepalanya yang tegap dan ekornya yang lantang melambangkan kemegahan alam Indonesia yang membentang dari utara sampai selatan. Cengkraman kukunya yang menandai bahwa Indonesia tidak akan hancur selama di bawah naungan sang garuda yang berdadakan pancasila.

Terbanglah garudaku

Singkirkan kutu-kutu di sayapmu oh.....

Berkibarlah benderaku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline