Lihat ke Halaman Asli

TIKHO BORNEO

포도밭에서 일하다 ( MAHASISWA )

Pengenalan Tarekat CDD - Congregatio Discipulorum Domini

Diperbarui: 21 Mei 2023   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto pribadi

Rencana pendirian tarekat lokal telah dipikirkan sejak lama oleh Celso Costantini. Celso melihat bahwa meskipun Gereja Cina telah memiliki banyak tarekat, namun mereka semua adalah tarekat yang masih dikendalikan dari luar, dan imam lokal masih belum memiliki peran yang penting. Ia berpikir bahwa Gereja Cina harus memiliki tarekat lokal, selayaknya tarekat yang ada di Eropa. Pemikiran ini juga diperkuat oleh Surat Apostolik Maximum Illud yang telah dikeluarkan oleh Paus Benediktus XV, serta Ensiklik Rerum Ecclesiae yang telah dikeluarkan oleh Paus Pius XI.

Dalam dua dokumen Gereja ini ditekankan betapa pentingnya mendidik imam-imam lokal dengan pendidikan yang sama dengan para misionaris Eropa agar mereka sendiri dapat membangun Gereja lokal dan menyelamatkan bangsanya. Maka pada 12 Desember 1926, Celso Costantini mengajukan surat permohonan pendirian kongregasi kepada Propaganda Fide. Pada 4 Januari 1927, Mgr Von Rossum, CSsR selaku kepala Propaganda Fide menyatakan kepada Celso bahwa permohonan pendirian kongregasi disetujui.

Setelah mendapat pemberitahuan itu, Celso segera melakukan persiapan-persiapan untuk kongregasi ini. Celso pun mendapat bantuan dana dari Paus Pius XI, yang mana dana tersebut diperoleh dari komunitas kaum ibu di Gereja Amerika Serikat. Setelah itu, pada hari raya Paska (April 1927) rencana pembelian tanah dimulai. Dia mengunujungi Provinsi Cha Er, tidak jauh dari Xuan Hua untuk membeli sebidang tanah melalui bantuan dari Mgr Zhao Huayi, Uskup Xuanhua, dan P. Zhang Bulai.

Di tanah inilah didirikan biara dan rumah induk pertama CDD yang diberi nama Biara Emaus. Celso juga mengundang P. Adabertus Gresnit, OSB, seorang Benediktin Italia untuk mendesain biara itu. Dalam bidang formatio para calon, Celso meminta bantuan dari para imam Redemptoris dari Provinsi Spanyol. Hal ini dikarenakan Celso tidak mampu jika harus membina sendiri para calon CDD karena kesibukannya sebagai Delegatus Apostolik. Menanggapi permintaan Celso tersebut, maka Redemptoris pun mengirimkan 4 imamnya untuk menjadi formator bagi kongregasi ini.

Mereka adalah P. Rodriguez, P. J. Moran, P. S, Velasco, dan P. Michael. Setelah semua telah siap, pada musim semi tahun 1929 Celso mulai menerima anggota pertama CDD. Pada 31 Maret 1931 Kongregasi Murid-murid Tuhan diakui oleh Tahta Suci.


Ciri-Ciri Para Murid Tuhan, Dapat Disimpulkan Sebagai Berikut:

  • Perintis Jalan Tuhan
  • Pergi Berdua-dua
  • Mitra Kerja Tuhan
  • Tanpa Uang
  • Pewarta Damai
  • Perawat Orang Sakit
  • Tercatat Di Surga

Karisma Para Murid Tuhan (CDD)

  • Taat Pada Tahta Suci
  • Sakramen Mahakudus

Lambang Kongregasi Murid-murid Tuhan (CDD)

sumber gambar : parokiagustinuskkr.org

  • Basilika St. Petrus melambangkan kesetiaan anggota CDD kepada Tahta Suci dimanapun mereka berada.
  • Piala dan Hosti melambangkan devosi khusus CDD kepada Sakramen Mahakudus.
  • Bunga Teratai melambangkan anggota CDD yang dapat hidup suci di tengah-tengah dunia, seperti teratai yang tetap bersih meskipun tumbuh di tanah yang berlumpur.
  • Tulisan mandarin yang terdapat di ketiga sisi salib merupakan nama Kongregasi
  • Murid-murid Tuhan (dalam bahasa Mandarin dibaca Zhu Tu Hui).
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline