Lihat ke Halaman Asli

TIKHO BORNEO

포도밭에서 일하다 ( MAHASISWA )

Peran Setiap Lembaga Pendidikan Dalam Membangun Karakter Bangsa

Diperbarui: 16 Mei 2023   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa

Peranan pendidikan untuk memajukan sebuah bangsa dan negara sangatlah penting. Untuk memajukan sebuah negara maka perlu adanya pendidikan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan seperti memajukan kehidupan dan kesejahteraan bangsa, melahirkan manusia yang bermartabat dan terdidik, dan mengembangkan karakter bangsa. Adanya kehidupan bangsa yang cerdas, demokratis dan berkarakter merupakan peran dari pendidikan yang sangat strategis dalam rangka menyetarakan pemajuan pengetahuan di berbagai aspek. Kemajuan tersebut disebabkan oleh beberapa unsur pengajaran salah satunya pendidik pada sebuah lembaga sekolah.

Oleh karena itu, salah satu unsur dalam mengembangkan pembentukan karakter peserta didik di era 4.0 yaitu adanya kreativitas guru agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh sebab itu, peran sekolah dan pembelajaran yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan baik dari internal maupun dari eksternal sehingga terwujudnya tujuan dari pendidikan nasional tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam UU SISDIKNAS tersebut bahwa pendidikan termasuk pendidik merupakan tenaga ahli yang mempunyai kewajiban untuk mengajar dan membina peserta didik sesuai dengan tujuan yang dicapai, dalam melaksanakan tugasnya tersebut pendidik bukan saja hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga membina dan memperhatikan pada pembentukan kepribadian peserta didik agar menjadi individu yang lebih baik serta mampu menanamkan kualitas karakter yang semestinya ada pada individu siswa. Selain itu, dalam pembentukan karakter peserta didik diperlukan adanya pengembangan budaya sekolah.


Tetapi di era sekarang untuk menghadapi tantangan era 4.0 dalam faktanya lembaga pendidikan belum bisa mewujudkan pembentukan karakter yang diharapkan secara maksimal. Pendidikan karakter dalam lembaga pendidikan merupakan kewajiban yang harus dilakukan untuk melahirkan penerus perjuangan bangsa yang memiliki karakter dan bermoral. Pendidikan karakter dikatakan sebagai kebutuhan yang mendasar dan penting sehingga dengan adanya pendidikan karakter guru mampu memberikan siswa bukan hanya bekal dalam bidang ilmu dan teknologi saja namun membekali peserta didik dengan mendidik dan mengajarkan karakter semestinya yang akhirnya peserta didik mampu membentuk pribadi yang lebih baik serta memberikan energi positif kedepannya baik di dalam kehidupan keluarga maupun dalam masyarakat di sekitarnya. Oleh sebab itu, untuk membangun dan menumbuhkan kepribadian siswa peran lembaga sekolah sangat dibutuhkan.

Usaha dalam pembentukan karakter adalah peran sekolah yang sangat penting termasuk peran lembaga pendidikan untuk membangun watak peserta didik di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Dalam hal ini, pendidikan karakter adalah keterlibatan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah, pendidik, maupun warga sekolah pada pembentukan karakter, watak, kepribadian, maupun akhlak peserta didik melalui berbagai kegiatan positif maupun berbagai kebaikan sesuai yang diajarkan dalam ajaran agama. Dalam agama islam, Al-Qur,an merupakan pedoman hidup atau landasan mereka dalam cara pandang, berfikir, bersikap, dan bertindak.

Seiring berkembangnya zaman, perkembangan pendidikan dan teknologi semakin pesat. Hal tersebut dikarenakan adanya berbagai pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi dalam dunia digital. Meningkatnya informasi yang berhubungan dengan pengaruh globalisasi disebut revolusi 4.0. Munculnya era 4.0 ini dalam dunia pendidikan mempunyai pengaruh positif selain itu juga mempunyai pengaruh negatif bagi pendidikan. Pengaruh positifnya yaitu mampu memajukan dan mengembangkan sistem pembelajaran. Namun disamping itu juga memliki dampak negatif terhadap pendidikan yaitu jika tantangan-tangan yang muncul pada era 4.0 ini belum mampu dijawab oleh dunia pendidikan. Seperti yang terjadi saat ini yaitu menurunnya penguatan yang berkaitan dengan pendidikan karakter bagi peserta didik sebagai generasi muda penerus bangsa.

Ada berbagai hal yang menjadi masalah yang menyebabkan timbulnya kegagalan dalam penguatan pendidikan karaker bagi peserta didik yakni banyak peserta didik atau anak zaman sekarang yang salah dalam menggunakan maupun memanfaatkan teknologi. Semakin majunya teknologi maka bertambah banyak juga hal-hal yang dapat merusak karakter sehingga perlu menyeimbangkan dengan tetap menjaga karakter diri. Oleh karena itu peranan lembaga pendidikan dalam mendidik karakter peserta didik di era 4.0 ini sangat diperlukan agar tetap menjaga karakter seseorang menjadi penerus bangsa yang berkarkater atau berkepribadian baik. Maka dari itu kami tertarik dengan bagaimana peran lembaga Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dalam membentuk karakter peserta didik di era 4.0

Lembaga pendidikan merupakan tempat yang bertujun dalam membimbing seseorang menuju ke masa depan yang lebih baik. Setiap manusia yang berada di lembaga pendidikan maka akan mengalami perkembangan dan perubahan. Setiap lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab dalam bentuk pencapaian maksud dari pendidikan nasional. Pada lembaga sekolah seorang guru menjadi pemeran utama dalam pendidikan yang sangat penting. Sebagaiamana dijelaskan dalam Kebijakan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwasanya pendidik merupakan tenaga ahli yang memiliki kewajiban utama membimbing, mengajar, mendidik, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Pendidikan dari bahasa Yunani yakni padegogik yang memiliki arti ilmu membimbing anak. Dalam bahasa Romawi pendidikan adalah educare yaitu mengarahkan dan mengendalikan, kegiatan melahirkan bakat anak yang terbawa dari waktu dilahirkan. Kemudian dalam bahasa Jerman, pendidikan adalah Erziehung yang sama dengan educare yaitu mengembalikan potensi yang tertanam atau menghidupkan kembai kemampuan yang ada pada diri anak. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : menjaga dan memberi tugas (ajaran, pimpinan) perihal kepribadian dan kecerdasan intelektual.

Sedangkan pendidikan memiliki definisi: cara pengalihan sifat dan perilaku individu atau kelompok orang dalam usaha membesarkan manusia melalui usaha bimbingan dan tugas, proses perilaku, cara mendidik. Secara umum pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang memberikan aspek kognitif, , psikomotorik, dan pembiasaan segolongan manusia yang diajarkan dari generasi ke generasi setelahnya melalui pembimbingan dan pelatihan. Selain itu pendidikan adalah proses pengajaran yang dilakukan dengan sadar dan teratur untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa supaya kemampuan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline