Lihat ke Halaman Asli

TIKHO BORNEO

포도밭에서 일하다 ( MAHASISWA )

Sebuah Perjalanan Kehidupan Menjadi Pelajaran Yang Sangat Berharga

Diperbarui: 12 Mei 2023   18:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto semasa SMA/dokpri

Ini adalah perjalanan hidup saya dulu dan sekarang. Dimulai dari masa SMA, ketika saya masuk disalah satu asrama bagi saya itu tidak mudah karena dari SD-SMP saya sudah memiliki kekebasan, tidak ada aturan yang mengikat dan saya orangnya sangat susah diatur alias "Nakal". Ketika sudah masuk diasrama mau tidak mau saya harus mengikuti peraturan ini. 

kehidupan diasrama segala kegiatan seperti misa pagi jam 5 pagi, makan pagi jam 7 pagi, kerja umum dan istirahat siang setelah istirahat siang, makan siang habis makan siang mandi untuk persiapan berangkat kesekolah karena SMA saya dulunya masuk siang disalah satu sekolah SMA St.Benediktus Pahuman KalBar. Sehabis pulang sekolah kami langsung makan sore, habis itu, mandi dan siap study malam jam 7 malam dan jam 9 malam nonton Tv bersama sekitar jam 10 malam istirahat malam (tidur).

Kelas I dan II SMA 

Ketika kehidupan awal dimulai diasrama dari kelas I dan II SMA saya sering keluar malam dari asrama. Dan kenakalan saya itu tidak dapat terkontrol lagi, setiap pagi itu pasti selalu ada saya yang dipanggil oleh pembina asrama. Dan sebagai hukumannya kami yang melanggar peraturan itu dipukul pakai rotan sebanyak 5 x dibagian kaki. Hukuman yang diberikan oleh pembina asrama kepada pelanggar peraturan biasanya ada 2 hukuman yaitu dipukul dan membersihkan lapangan asrama memakai alat atau mencuci WC semua unit asrama.

Pada suatu ketika saya melanggar peraturan asrama dan kebetulan itu yang melanggar aturan hanya saya sendiri, sebagai hukumannya saya disuruh membersihkan lapangan asrama memotong rumput memakai arit. Ketika saya diatur-atur oleh bluder kebetulan dia yang mengawas saya saat bekerja, langsung saya emosi waktu itu dan tangan saya yang sudah saya kepal, mau saya ayunkan kemuka (tonjok) Bluder. Tetapi Bluder itu langsung menghindar pergi dari situ dan saya pun tidak jadi menonjok si Bluder itu.

Kena kalan yang saya lakukan dan pelanggaran yang saya perbuat ini sudah tidak dapat terhitung lagi banyaknya. Tetapi dengan kenakalan yang saya lakukan ini saya tidak pernah dikeluarkan dari asrama. Seiring berjalannya waktu demi waktu sampai kelas II SMA, saya masih tidak pernah berubah. 

Kenakalan saya semakin menjadi, apalagi saya sudah menjadi kakak kelas. Ketika sudah mau mendekati Kelas III SMA pada waktu itu ada anak buah pastor datang keasrama untuk mengajak anak asrama turne dangan pastor dan terpilihlah kami sekitar 6 orang waktu itu termasuk saya. Tetapi yang saya herannya yang dipilih ini adalah anak-anak yang pernah melakukan kesalahn di asrama atau yang nakal suka melawan peraturan asrama.

Kelas III SMA

Kami yang dipilih ini akhirnya ikut dengan pastor untuk turne ke stasi-stasi Pahuman. Kami berangkat turne sehabis pulang sekolah sekitar jam 17:30 WIB berangkat dari pastoran menuju stasi yang akan dituju. Stasi yang kami tuju sangat jauh sekali dari Paroki apa lagi jalan jalan dan medan yang kami lalui ini sangat menantang, melewati hutan, kuburan, tanjakan bukit, jalanan tanah berlubang hingga jalan yang terputus terkadang tidak ada jembatan sehingga kami mencari kayu atau balok yang dapat menyeberangi jalan yang putus ini.

      Kendaraan yang kami sering gunakan ialah Tosa motor yang ada gerobaknya inilah kendaraan yang sering kami gunakan untuk turne-turne ke kampung ke stasi. Jumblah kami ada 6 orang yang mengikuti turne ini. Kami tiba di stasi sekitar jam 07.30/08.00 WIB sore. Ketika kami sudah sampai di gereja ternyata umat sudah banyak yang sudah hadir. Setelah selesai misa kami diajak oleh ketua umat untuk makan bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline