Lihat ke Halaman Asli

Tikha Novita Sari

Tutor Bimbel, Guru Privat, Freelance Writer

Semangat Pencapaian Desa Inklusi 2018

Diperbarui: 2 November 2018   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bincang Temu Inklusi 2018.


Temu Inklusi merupakan ajang pertemuan difabel tingkat nasional, baik secara individu, dari organisasi maupun para pemerhati isu difabel, diinisiasi oleh Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia. 

Bersama Program Peduli saya berkesempatan mengikuti Temu Inklusi 2018 pada, Rabu (24/10). programpeduli.org 'Mewujudkan Indonesia yang Inklusif terhadap Orang dengan Disabilitas'.

Temu Inklusi merupakan wadah terbuka yang mempertemukan berbagai pihak pegiat inklusi Difabel. Gerakan kolektif untuk mendorong kebijakan yang mendukung inklusi difabel pun membuahkan hasil positif dengan disahkannya Undang-Undang nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Tahun 2017 dan 2018 merupakan momentum perubahan kebijakan isu Difabel yang cukup penting. Lahirnya UU Disabilitas perlu diterjemahkan lebih lanjut dalam aturan-aturan (Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri, serta Peraturan Presiden), yang kesemuanya perlu dikawal bersama.

Kelompok Kerja (POKJA) UU Disabilitas, bersama-sama dengan sejumlah DPO telah bersama-sama mengadvokasi dan mengawal lahirnya sejumlah Peraturan Pemerintah, termasuk di dalamnya Rencana Induk Pembangunan Inklusif Disabilitas (RIPID).

Bersama itu semua, masih banyak inisiatif lain yang dilakukan oleh beragam komunitas dan memberikan kontribusi positif untuk menjawab tantangan atas inklusi Difabel dalam berbagai sektor kehidupan. Semua itu penting untuk terus dirawat dan diperbesar. 

Untuk itulah, penyelenggaraan Temu Inklusi 2018 dirancang sebagai ruang terbuka berbagi ide-ide solutif serta praktik-praktik baik yang telah memberikan dampak terhadap perwujudan inklusi Difabel. 

Melalui ruang dua tahunan inilah, diharapkan semangat jejaring, kolaborasi serta bertukar ide dan
inisiatif dapat terjalin dan terus membesar sebagai sebuah gerakan sosial untuk Indonesia yang inklusif (Bhinneka Tunggal Ika). 

Sejalan dengan hal itu, Program Peduli memiliki misi mewujudkan sebuah gerakan Inklusi Sosial yang mengajak masyarakat luas untuk bertindak setara-semartabat dalam kehidupan sehari-hari. 

Program Peduli ingin menciptakan seluruh elemen masyarakat agar mendapat perlakuan yang setara dan memperoleh kesempatan yang sama sebagai warga negara, terlepas dari perbedaan apapun.

Berbicara orang dengan disabilitas, saya yakin mereka dapat meraih kemandirian secara ekonomi, fisik dan sosial dengan pemberdayaan yang melibatkan seluruh komponen dalam masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline