Lihat ke Halaman Asli

Tika Zulaikha

Belajar menulis

Keberuntungan Sepak Bola

Diperbarui: 17 Februari 2021   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak kecil, bahkan sebelum bisa berjalan dengan tegak saya sudah diperkenalkan dengan sepakbola. Masih dapat dibuktikan dengan foto ketika saya bayi sudah menggunakan kaos Juventus bernomor punggung 10 Del Piero. Dimulailah ketika saya usia 10 tahun, dimana saya sudah mencoba mengikuti informasi tentang sepakbola, mengamati pertandingan, bahkan menganalisis sesuatu hal yang sedang terjadi di sepakbola dunia dan dalam negeri. 

Saya Milanisti sejak saya berani memulai mencintai sepakbola, terhitung sejak 2007 ketika AC Milan mendapatkan keberuntungan menjadi Juara Liga Champions Eropa. Mengapa saya mengatakan keberuntungan? Peran Inzaghi begitu terasa saat Final ketika dia mencetak 2 gol untuk mengantarkan AC Milan menjadi jawara Eropa. 

Memang, banyak keberuntungan yang terjadi dalam sepakbola. Kemenangan, gol, penyelamatan gawang, bahkan blunder yang dilakukan oleh lawan bisa saja dianggap sesuatu hal yang beruntung untuk pihak yang diuntungkan. Bantuan dewi fortuna dalam sebuah kemenangan sangat diyakini oleh sebuah tim sepakbola. 

Misal, tim sepakbola bertabur bintang seperti Barcelona bisa saja dikalahkan oleh tim sekelas Real Zaragoza atau Real Valladolid yang menjadi langganan bolak-balik degradasi promosi di Liga Spanyol. 

Semua itu tak melulu keberuntungan sebenarnya. Jika di analisis lebih luas dari berbagai aspek, ada hal mendasar yang bisa saja membuat tim besar kalah oleh tim medioker. Mungkin saat itu tim tersebut sedang melakukan rotasi pemain, sehingga pemain muda yang dimaksimalkan di pertandingan tersebut. 

Ada juga karena secara statistik pertandingan memang kalah, segi penguasaan bola kalah, tendangan ke arah gawang kalah. Semua itu bukan terpaku tentang keberuntungan, tetapi memang strategi tim kecil barangkali bisa meredam strategi yang dilakukan oleh tim besar. 

Yang terbaru, AC Milan yang saat ini sedang menguasai Serie A bisa kalah oleh tim promosi sekelas Spezia. Apa saja yang Spezia lakukan hingga bisa mengalahkan AC Milan dengan skor 2-0, bahkan AC Milan tidak bisa memaksimalkan serangan sampai tidak ada tendangan ke gawang. Penguasaan bola pun kalah. 

Ada apa sebenarnya? Man to man marking yang dilakukan oleh pemain Spezia yang dikhususkan untuk Hakan Calhanoglu, Theo Hernandez bahkan Frank Kessie memang sangat efektif dalam meredam serangan AC Milan. 

Apakah Spezia beruntung bisa mengalahkan AC Milan? Tidak ada yang tau. Jika Spezia bisa konsisten barangkali akan mengisi papan atas klasemen, tetapi benarkah ini karena strategi yang diterapkan berhasil atau hanya beruntung? Ya, intinya AC Milan kalah secara skor dan statistik. 

Masihkah percaya bahwa sepakbola hanya karena keberuntungan? Tidak ada yang tidak mungkin di sepakbola. Semua pasti ada sebab dimana tim menjadi sering menang, menjadi tim besar dan selalu mendapatkan gelar juara. 

Selama saya mengikuti sepakbola, tidak ada istilah keberuntungan menurut saya. Semua pasti ada sebabnya dalam suatu pertandingan. Banyak pertandingan yang sudah saya tonton, sekalipun tim tersebut one season wonder tetap saja pasti ada sebab. Bagaimana tim tersebut bisa bermain bagus di musim tersebut, bagaimana tim besar yang biasanya menguasai bisa dikalahkan oleh tim tersebut. Sudah banyak terjadi di dunia sepakbola tentang hal tersebut. Jika masih mengatakan semua itu karena keberuntungan, sebaiknya bermain judi saja. Haha 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline