Lihat ke Halaman Asli

tika tifani

Mahasiswa

Jadi Guru Zaman Sekarang Harus Kreatif

Diperbarui: 13 November 2023   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ditulis Oleh 

M. Rohmadi & Tika Tifani

Guru adalah pendidik professional. Sesuai dengan definisinya berarti seorang guru harus professional dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya. Menjadi guru bukanlah hal yang mudah. Di generasi sekarang, anak-anak sudah mulai terpengaruh dan terlena dengan perkembangan teknologi yang pesat. Dengan demikian, guru harus mampu mengikuti perkembangan jaman dengan memanfaatkan teknologi di pembelajaran yang dilakukan.

Banyak kasus yang terjadi di lapangan, guru kesulitan untuk membuat peserta didiknya semangat dan antusias dalam kelasnya. Beberapa kasus yang sering terjadi adalah siswa tidur di dalam kelas, bermain games online, mengobrol dengan teman, bermain smartphone, dan lain sebagainya yang membuat guru menjadi tidak semangat juga dalam mengajar. Guru kemudian menganggap peserta didiknya bandel, ramai, pembuat onar, atau tidak disiplin karena tidak memperhatikan saat pembelajaran. Hal tersebut sebenarnya bukan salah dari peserta didiknya, tetapi perlu kita evaluasi diri kita sendiri dalam mengajar apakah ada yang salah.

Berikut cara menjadi guru yang kreatif dan inovatif:

  • Berpikir Inovatif: jiwa yang kreatif terlahir dari sebuah pemikiran guru yang selalu ingin berinovasi. Terus belajar mengembangkan media ajar yang lebih variatif (tidak tradisional). Selain itu, perlu mengembangkan metode mengajar yang beragam agar tidak selalu ceramah saja. Metode ceramah setiap pertemuannya hanya akan membuat peserta didik menjadi malas mengikuti pembelajaran.
  • Percaya Diri: kepercayaan diri seseorang dapat dilihat dari sikap dan penampilan perilakunya. Menjadi guru harus percaya diri di depan kelas. Meskipun pembelajaran terpusat pada siswa, guru tetap harus percaya diri dalam memegang ketertiban dan kekondusifan kelas.
  • Tidak Gaptek: memiliki kreasi terbaru yang bersifat inovasi dalam mengembangkan model pembelajaran. Guru milenial adalah guru yang dibutuhkan bagi generasi muda zaman sekarang yang senang dengan teknologi. Dengan demikian guru harus belajar mengikuti perkembangan teknologi dalam mengembangkan media ajarnya.
  • Materi Pelajaran Dikemas Mudah Dimengerti: kemampuan variative dalam menyajikan materi pelajaran. Biasakan tidak menganggap peserta didik sebagai makhluk yang cerdas dan tau segalanya, anggaplah peserta didik sebagai learner (pembelajar). Peserta didik akan lebih mudah memahami materi jika guru mengemas materi dengan lebih sederhana dan secara bertahap.
  • Cerdas Menemukan Talenta Anak Didiknya: guru kreatif berusaha memanfaatkan & mengembangkan talenta anak didiknya. Masing-masing peserta didik tentu memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, guru harus berusaha memanfaatkan bakat dan minat mereka menjadi pacuan dalam akademiknya.
  • Kooperatif: guru kreatif harus bisa bekerjasama dengan sesama guru,anak didik, kepala sekolah, dan pihak yang ada di lingkungan sekolah.
  • Pandai Memanfaatkan Apa yang Ada: guru pandai memanfaatkan sesuatu yang ‘kurang bermanfaat’ menjadi sarana belajar yang menarik.
  • Bisa Menerima Kritik: menerima dan menjadikan kritik menjadi sesuatu yang positif merupakan evaluasi diri dalam mengajar.
  • Menjadi Panutan Rekan Sesama Guru: guru dianggap teladan yang sangat penting bagi pertumbuhan anak didik sehingga harus mencerminakan sikap dan sifat yang baik untuk pembinaan kepribadian anak didik.
  • Taat Beribadah: salah satu tujuan pendidikan adalah membentuk kecerdasan spiritual, maka guru harus mencontohkannya.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline