Lihat ke Halaman Asli

Lumpukan Ingatanku

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Entah apalah namanya, aku tak kunjung jua memahami, atau mungkin aku hanya sudah terlalu bosan. Rasanya ingin sekali amnesia tentang dia. Sepertinya lagu miliknya Geisha “Lumpuhkan Ingatanku” cocok sekali denganku saat ini. Memang benar, sebagus-bagusnya lagu lebih cocok dan meresap bila di dengarkan dengan kondisi yang sama dengan lirik lagunya. Rasanya lebih merasuk dalam hati. Apalagi yang sedang galau. Bisa-bisa sampai meneteskan air mata bila hatinya peka. Dan aku juga termasuk cewek yang melankolis dan sensitif soal hati. Meskipun banyak yang bilang, kelihatannya aku bukan tipe-tipe cewek seperti itu. Tapi nyatanya soal hati siapa yang tahu?

Hari-hariku sangat tidak mudah ditebak. Hari ini aku merasa bahagia, namun besok lagi akan bebeda cerita. Selalu saja begitu.Andai segala daya kumiliki, aku ingin mengulang saat-saat bahagia itu, lalu akan ku hentikan sang waktu saat itu juga agar aku tak mengenal rasa selain kebahagiaan saja. Namun apa boleh buat? Aku hanyalah manusia biasa dan jauh dari kata Istimewa. Dan bukankah hidup ini memang seharusnya begitu? Rasanya kecamuk antara hati dan fikiranku semakin membuatku gila. Entahlah, yang ku tahu semua ini lambat laun mulai berubah. Begitupun dia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline