Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Pengolahan Data

Diperbarui: 13 Mei 2023   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rawpixel.com

Pada awal tahun 2019 lalu, telah beredar gagasan baru mengenai society 5.0 yang disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang dalam Forum Ekonomi Dunia 2019 di Davos, Swiss. Gagasan ini muncul atas respon revolusi industri 4.0 sebagai signifikannya perkembangan teknologi. Society 5.0 berpusat pada manusia yang membuat keseimbangan antara kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang mengintegrasikan ruang nyata dan ruang fisik. Berbagai permasalahan sosial diselesaikan menggunakan inovasi-inovasi yang telah lahir dari revolusi industri 4.0 seperti Internet on Things, Artificial Intellegence, Big Data, dan robot.

Era pandemi beberapa tahun lalu telah berdampak besar terhadap pergeseran paradigma masyarakat dimana digitalisasi tumbuh secara pesat. Tak hanya mengenai komunikasi, dalam hal pemenuhan kebutuhan juga telah terdigitalisasi. Tak heran akan terdapat banyak sekali data atau informasi yang dapat terkumpulkan. Data-data yang telah terkumpul akan menjadi suatu big data yang sangat penting bagi beberapa sektor kehidupan.

Konsep big data yang diperkenalkan oleh Dough Laney pada awal abad 21, awalnya hanya memiliki 3 karakter inti yaitu Volume (jumlah data), Velocity (kecepatan data), dan Variety (ragam data). Kemudian pada tahun 2019, IBM (International Bussiness Machine) memperkenalkan satu karakter yang harus dipenuhi juga yaitu Veracity (kebenaran data). Maka dari itu, tak hanya jumlah dan varian data yang besar, serta kecepatan dalam pengumpulan dan pengolahan data. Tetapi juga kebenaran dari suatu data. Sehingga diperlukannya bantuan dari AI (Artificial Intellegence atau Kecerdasan Buatan) agar dapat mengolah data secara efektif dan efisien.

AI dapat memproses dan menganalisis data lebih efektif dan efisien daripada sebelumnya. Dengan kemampuannya dalam menganalisis pola perilaku, AI dapat mengidentifikasi suatu pola dalam waktu singkat. Selain itu, AI dapat membantu dalam mengoptimalkan model statistik untuk hasil yang lebih akurat. Dalam proses analisisnya, terdapat teknik yang digunakan yaitu analisis statistik, machine learning, dan teknik pengolahan bahasa alami.

  • Analisis statistik adalah teknik untuk memproses data numerik dan menghasilkan informasi yang berguna melalui penggunaan metode-metode matematika dan statistika.
  • Machine learning digunakan untuk membangun model prediktif atau mengidentifikasi pola dalam data, yang memungkinkan sistem AI untuk mengambil keputusan yang lebih baik di masa depan.
  • Teknik pengolahan bahasa alami adalah teknik yang digunakan untuk memproses, memahami, dan menghasilkan bahasa manusia oleh sistem AI.

Penggunaan AI dalam sains data tidak hanya memungkinkan kita menghasilkan hasil yang lebih akurat dan efisien, tetapi juga membantu kita membuat keputusan yang lebih baik. Dengan menggabungkan data dari berbagai sumber, AI dapat membantu kita membuat prediksi dan memahami perilaku konsumen atau tren pasar yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Salah satu contoh pemanfaatan AI dalam sains data adalah di bidang Natural Language Processing (NLP). Dengan menggunakan teknik pembelajaran mesin dan jaringan syaraf tiruan, AI dapat memproses teks dalam jumlah besar dan membuat ringkasan atau klasifikasi teks yang lebih akurat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline