Lihat ke Halaman Asli

tika

A blue story

Berjalan dengan Semestinya

Diperbarui: 18 September 2020   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : pinterest.com

Beberapa hari setelah benar-benar pergi biru kembali menyapa menyibak kenyataan buruk yang ada. Menampik semua isu yang datang dalam benak, menenggelamkan segala sisi buruk yang ada. Dan pada akhirnya pelangi kembali menyapa bentala, dulu sepersekian detik hanya berani saling tatap tanpa ada gurauan yang jelas dan terarah. Namun itu justru banyak sensai yang hadir dan menjalar seiring berjalannya detik demi detik. Yang tadinya hanya ada rona hitam kini putih, jingga dan merah mulai mengambil alih semuanya. Dalam benak yang terukir hanya guluman senyum tipis dari bibir mungil miliknya.

Mungkin jika bentala berpihak semua akan benar-benar menjadi milik senja sepenuhnya. Tanpa babibu semesta memberinya dengan ringan hati. Jangan bilang jika semesta tak benar memberikan biru dengan ringan hati itu jelas beda dengan alur cerita yang tergambar dalam benar. Sedang tidak ingin menceritakan lebih tentang duka dan hal buruk yang tidak akan terjadi atau bahkan terjadi. Biarkan semua berjalan semestinya, jika biru benar-benar ditakdirkan sepenuhnya milik senja maka ia akan kembali dengan ribuan cara yang menajubkan tinggal ia mampu. Iya mampu, untuk tetap bertahan pada pilihan yang ada meski duka mengawali kisah.

Semua hanya tentang mau menerima hal itu apa adanya, ingin memaksa lebih tapi setidaknya ia tau diri dan mampu menempatkan hal itu bagaimana semestinya. Kadang memang sulit, ingin menggengam lebih. Namun melihat tanda bahwa biru memberi jarak antara senja, hanya bisa memandang jelas bahwa keraguan itu benar-benar nyata dan ada. Membuat semua ribuan khayalan seperti dunia kedua hilang dan lenyap. Tapi jika hal itu kembali di persatukan semua akan senantiasa kembali merajut rasa. Mengabungkan satu demi satu dari keping luka yang ada, beranjak pulih namun kembali di patahkan jika kita terlalu berharap lebih. Tak ada yang benar-benar mudah jika berurusan dengan rasa. Semua menjadi satu padu yang membuat mabuk bagi siapapun yang merasakannya.

kompasiana-end-5f64c6d3d541df6c8b48f622.png




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline