Lihat ke Halaman Asli

tika

A blue story

Enigma

Diperbarui: 13 September 2020   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : pinterest.com

Kita sama-sama penduduk bumi, merencanakan dan memperjuangkan ribuan mimpi yang telah kita rapal. Suka mengira adakah hal yang menarik untuk esoknya? Akankah bentala kembali bersahabat dengan para manusia yang sering kali menyanggkal tentang ribuan hal. Terkadang aku tak berpikir bahwa kematian siap menyerang siapapun, tak peduli kau kalangan manapun semua sama dimata Tuhan. Semua akan pergi pada saatnya tiba, bentala penuh dengan enigma.

Meski aku tau itu. Aku masih suka mengira, menghayal ketidakmustahilan tentang dunia. Sewajarnya manusia biasa aku tak bisa jauh dari kata menghayal, sebagian dari mereka muak akan hal itu namun lain halnya dengan aku. Di dalam sana seolah-olah aku menemukan duniaku yang sebenarnya. Semua benar-benar terjadi, kau bisa menepis jika itu mengenai perkara buruk. Kau bisa menggunakan filtrasi untuk memilahnya. Namun, berbalik pada kenyataan semua yang dalam benak ternyata fana. Mendengar hal itu aku hanya bisa menangis dalam tawa.

Bentala berevolusi, aku menjadi kuat namun sekaligus terpuruk. Masa lalu dan pengalaman yang menjadikan aku, tidak bukan aku saja melainkan kita yang saat ini. Disisi lain terpuruk karena ribuan hal yang begitu saja datang dalam benak. Sering kali hormon endorfin bekerja terlalu banyak, membuat diri ini kembali bersemangat untuk tidak merapal mimpi lagi namun justru melangkah dimana ribuan kisah perjuangan akan dimulai. Semua orang bersyukur akan semua hal itu.

Jika kau bisa bertahan dalam pekatnya bentala, yang tak dapat disangka. Seleski alam, akan perlahan mundur secara teratur. Ia tahu mana manusia yang benar-benar mau bertahan untuk dirinya sendiri, meski seringkali pedang menghunus dari beberapa sisi. Semua hal tak dapat dikira kau bukan cenayang yang dapat memperkirakan ribuan hal dan aku mengetahui apa penawar dari semua keraguan dan keresahan yang seringkali datang menghampiri.

Jika tubuh perlu untuk di detoksidikasi untuk menetralkan racun. Maka benak atau pikiranmu perlu disucikan dari segala keraguan, memantapkan niat untuk yang lebih dalam lagi. Doa, adalah obat yang paling mujarab. Ia melunakkan hati yang gusar, melapangkan sukma yang redup. Namun tetap saja jika kau hanya berdoa enggan beranjak enigma tak akan terungkap ia perlu disejajarkan dengan usaha agar selalu selaras. Tak hanya buffer yang mempertahankan harga pH kau juga perlu mempertahakan mimpi dan sejuta hal yang kau ingin capai dikemudian hari.

-Semangat, jangan ragu untuk tetap melangkah

kompasiana-end-5f5e29d0097f361a407b3e12.png




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline