Lihat ke Halaman Asli

Membangun Karakter Anak SD/MI melalui Psikolog Pendidikan

Diperbarui: 19 November 2024   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada kasus Pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidayya (MI) bertujuan tidak hanya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan tetapi juga untuk membentuk karakter anak sebagai generasi penerus bangsa Karakter yang kuat seperti disiplin, tanggung jawab, empati, dan integritas merupakan landasan penting bagi kesuksesan masa depanPsikologi pendidikan berperan besar dalam hal ini dengan memberikan wawasan tentang cara terbaik membesarkan anak sesuai tahaperkembangannya.Pendekatan ini memungkinkan guru, orang tua, dan  sekolah untuk memahami kebutuhan emosional, sosial, dan intelektual anak serta mengembangkan strategi pembelajaran pembentukan karakter yang efektif.

Pada usia sekolah dasar/Michigan, anak berada pada tahap perkembangan  operasional konkrit (menurut Jean Piaget) dan pada tahap awal pembentukan moral (menurut Lawrence Kohlberg).Mereka mulai memahami konsep baik dan jahat serta pentingnya aturan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, usia ini merupakan waktu yang paling tepat untuk menanamkan nilai-nilai moral dan karakter positif Mengembangkan karakter anak

  • Menciptakan lingkungan belajar yang positif Lingkungan yang baik mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan karakter anak.  Guru dapat menciptakan suasana kelas yang menghargai kerjasama, toleransi, dan saling mendukung.
     Menanamkan rasa aman dan aman membantu anak menyerap nilai-nilai positif.
  • Memberikan Penguatan Positif Psikologi pendidikan menekankan pentingnya penguatan positif untuk mendorong perilaku yang diinginkan. Memuji, mengapresiasi, dan mengakui upaya anak dapat memotivasi mereka untuk terus melakukan hal yang benar  Misalnya, berikan hadiah kepada anak Anda karena bersikap jujur atau membantu temannya yang membutuhkan.
  • Pelatihan Kecerdasan Emosional (EQ) Kemampuan anak dalam mengenali dan mengelola emosi penting untuk perkembangan kepribadiannya Guru dapat mengajarkan anak bagaimana mengekspresikan emosinya dengan cara yang sehat, seperti berbicara daripada membentak atau memukul ketika sedang marah  Permainan bermain peran juga dapat membantu Anda memahami emosi orang lain.

                 Mempromosikan Tanggung Jawab Melalui Tugas Sederhana Psikologi pendidikan menganjurkan untuk mempraktikkan                           tanggung jawab sejak usia  Misalnya, berikan tugas kepada kelompok dan minta setiap anak mengambil peran tertentu                                  berdasarkan            kemampuannya. Ini akan membantu Anda belajar tentang tanggung jawab dan pentingnya kontribusi individu.
 
 Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Pendidikan karakter tidak hanya berlangsung di sekolah saja.
 Orang tua juga berperan penting dalam memperkuat nilai-nilai yang diajarkan di kelas.
 Psikologi pendidikan mendorong kolaborasi antara guru dan orang tua dan memberikan pendekatan yang konsisten dalam mengajar anak-anak.
 
Contoh Dunia Nyata Seorang guru kelas tiga menggunakan cerita rakyat untuk mengajarkan kejujuran dan keberanian.
 Setelah membaca cerita tersebut, anak-anak mendiskusikan pelajaran moral yang dapat mereka petik dari cerita tersebut.
 Guru juga menantang anak untuk membuat contoh perilaku jujur di rumah dan membicarakannya di kelas.
 Kegiatan ini tidak hanya membantu anak memahami pentingnya kejujuran, namun juga mendorong mereka untuk mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Perkembangan kepribadian pada anak SD/MI merupakan tantangan bersama yang memerlukan pendekatan holistik, dengan psikologi pendidikan  sebagai pedoman utama. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif, memberikan penguatan positif, mengintegrasikan nilai-nilai dalam pembelajaran, dan melibatkan orang tua, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.
 Psikologi pendidikan membuktikan bahwa pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab guru saja, melainkan seluruh ekosistem pendidikan yang menunjang tumbuh kembang anak secara keseluruhan  Anak-anak  yang berkepribadian kaya akan menjadi sumber daya manusia yang berharga bagi masyarakat dan bangsa di masa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline