Sidoarjo, 31 Desember 2022 -- Pedagang di pasar tradisional Deltasari, Waru, Kabupaten Sidoarjo, mengeluhkan harga beberapa bahan pokok yang meroket menjelang Natal dan Tahun Baru. Tak hanya itu, beberapa sayur-sayuran dan bahan kue juga ikut naik, hingga pagi ini 31 Desember 2022.
Salah satu pedagang bahan pokok, Sri Mujiati, mengatakan kenaikan sudah terasa sejak awal bulan Desember. Ada beberapa yang terus meroket, ada pula yang kembali normal menjelang tahun baru. "Beras yang naik, terus telur naik turun, terus minyak mulai naik.", ujarnya.
Menurutnya kenaikan beberapa bahan pokok, karena banyaknya permintaan. "Telur, sama bahan-bahan kue. Ee.. dulu biasae 22 (Rp.22.000), ini sekarang nggak bisa 22, paling 27.500 sampe 30.000 (rupiah / kg). yaa.. kan banyak orang yang bikin kue", ujar Sri.
Menurut Sri, banyak pembeli yang kaget dengan kenaikan tersebut. "Beras itu naik perhari 100 (rupiah) per kilo, sampai hari ini. Dari sananya naik. Ya banyak (pembeli) yang kaget.". Sri menambahkan kenaikan harga beras sudah sejak 2 bulan yang lalu akibat musim penghujan, dan terus merangkak naik hingga menjelang tahun baru.
Harga minyak juga mengalami kenaikan dari tengkulak, rata-rata Rp. 1000 an untuk perliter nya. Harga tersebut belum harga jual yang diberikan pedagang pasar. Bahkan minyak merk Kita, milik pemerintah, juga mengalami kenaikan. Sebelumnya harga minyak Kita sekitar Rp.12.000 / per Liter, saat ini mengalami kenaikan hingga Rp.15.000 / Liter. "Kalau minyak orang-orang sekarang yang diburu yang minyak Kita itu yang murah itu, tapi minyak Kita juga sudah naik harganya.", ujarnya.
Ira, salah satu pedagang sayuran di pasar Deltasari juga kaget dan mengeluhkan harga kentang kecil (baby potato), yang naik cukup banyak. "Orang kan kaget kan, kecil kok 15 (Rp.15.000/kg), kita jualnya 16 - 17 (Rp.16.000-Rp.17.000 / kg), kalau ngga rewel ya beli setengah kilo. Dulu kan cuma 10 - 11 (Rp.10.000 -- Rp 11.000 per kilo), setengah (kilo) 7000.".
Namun Ira menambahkan untuk harga tomat saat ini kembali normal. Harga tomat sempat naik selama kurang lebih 2 bulan karena musim hujan. Saat itu harga tomat mencapai Rp.20.000 hingga Rp. 25.000 per kilo dan banyak pedagang memilih tidak menjual tomat. Hingga menjelang Natal dan Tahun Baru, harga tomat kembali turun Rp. 7000 per kilo.
"Cabe rawit ini yang naiknya banyak, sampe 50 (Rp.50.000 per kilo) dari 25 -- 27 (Rp.25.000 -- Rp.27.000 per kilo). Kalo cabe merah (besar) masi normal, Rp.15.000 (per kilo).", ujar Ira.
Ira mengaku membeli cabe rawit hanya sedikit dari tengkulak, karena harganya yang mahal. Selain itu saat ini menurutnya pengunjung pasar tidak terlalu ramai dan cenderung sepi.