Malam tadi kamu menyematkan bintang di dadaku. Katamu, "biarkan ia tetap nyala, agar aku tahu ke mana tempat pulang paling kupercaya."
Tak ada air mata. Sungguh, aku telah menyimpannya sejak lama. Bahkan ketika kamu mengecupkan banyak cinta, aku hanya bisa tertawa, menertawai tiap kejutan yang hadir di perjalanannya.
Hari ini aku bersungguh-sungguh, mengucap sebaris ikrar, untuk menyediakan hati yang lapang, memberi cinta lebih banyak ruang, dan kita jadi sepasang pemenang, dari banyak kalah yang sudah jadi kenangan.
Seperti mata rabun yang dipulihkan, aku kembali memandang cinta dalam aneka rupa, dan melihat jelas di kedalaman hatimu, bahwa aku berdiam di situ.
Jika ada kata yang menjadi semoga untuk kita, tentu aku akan memilih satu saja; setia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H