Ketika pesona dunia telah membutakan mata manusia
Tak terbatas oleh usia pun pangkat dan jabatan
Hingga pesona itu menyelusup kedalam sendi-sendi manusia
Pagi
Petang
Hingga malam
Semua raga sibuk memburunya
Entah apa, entah bagaimana dan entah untuk apa
Satu yang pasti
Bahwa banyak dari manusia yang lupa