Setiap orang pasti berkeinginan baik terhadap rumah tangga yang dibina atau dibangun. Suatu keluarga yang didasarkan atas cinta kasih pasti menginginkan bahtera rumah tangganya kokoh dan tetap kuat.
Tidak ada orang yang ingin diduakan oleh pasangannya. Namun,realita tak bisa dipungkiri bahwasanya perselingkuhan masih kerap terjadi dikalangan masyarakat.
Mungkin peristiwa perselingkuhan yang terjadi dikalangan kaum tidak membawa fek yang fatal sebab mereka masih punya kesempatan untuk memilih tuk kedua kalinya.
Namun,jika hal ini terjadi pada sebuah rumah tangga betapa beratnya. Karena akan mengakibatkan kehancuran dan trauma bagi anggota keluarga. Disatu sisi ada pihak-pihak yang merasa bahagia dipihak lain ada yang menderita.
Maka alangkah baiknya jika pernikahan itu disiapkan sebaik mungkin. Dalam ajaran agama kita pasti ada ritus danpersiapan khusus untuk itu.
Setiap pasangan dibekali sebelum membangun bahtera rumah tangga melalui kursus perkawinan dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar ia sungguh mengenali pasangannya dan hal-hal yang mesti dilakukan ketika berumah tangga.
Beberapa kasus yang saya temukan lewat orang-orang yang saya dampingi, saya menemukan beberapa hal yang menjadi penyebab dari perselingkuhan di antaranya adalah
1. Lupa tujuan pernikahan
Upacara pernikahan selalu dikukuhkan dengan ritus keagamaan. Dalam ritus tersebut ada yang disebut dengan istilah janji nikah. Harapannya ialah kiraya janji nikah bisa menjadi alarm bagi setiap pasangan.
Janji nikah bukanlah hanya sekedar janji yang diucapkan begitu saja. Namun, janji nikah yang diikrarkan dihadapan Imam juga orang banyak menjadi tujuan untuk berumah tangga yakni mengejar kebahagiaan walau dalam suka duka,untung dan malang.