Lihat ke Halaman Asli

tika habeahan

Be do the best

20 Hari Bersama Kompasiana

Diperbarui: 29 September 2021   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com

Hari ini genap 20 hari kebersamaanku dengan Kompasiana. Banyak hal yang ingin kukisahkan tapi tak satu katapun yang bisa kulukiskan untuk menggambarkan perasaan bahagiaku. 

Tak ada kata yang lebih untuk melukiskan kebaikan yang saya terima melalui blog ini selain kata syukur dan terima kasih. Dihari yang kedua puluh ini saya telah menayangkan 25 artikel,16 diantaranya berlabel pilihan dan 4 diantaranya berlabel AU. Saya tidak menduga bahwa saya bisa sampai dititik itu.

Awal saya menulis,saya telah berjanji pada diriku bahwa saya akan menayangkan satu artikel setiap harinya sesuai dengan pengalaman saya. Dan hal itu terjadi. Sangatlah menarik bahwa setiap kali tulisan yang saya tayangkan selalu diapresiasi oleh teman-teman. Tidak peduli entah itu tulisan sudah masuk keranjang sampah tetap saja ada yang membaca. Luar biasa !

Temanku yang juga K-Ner pernah bercerita bahwa untuk mendapatkan label AU itu tidak gampang apalagi untuk penulis pemula,diberi label pilihan saja sudah senang. Artinya ketika tulisan saya berlabel berarti isinya sudah lumayan bermanfaat,sedikit aktual,tegasnya.

Waktu itu saya hanya menganggukkan kepala. Intinya,saya hanya ingin bakat menulis saya tersalur,tak menjadi soal berlabel atau tidak.

Maka,setelah 20 hari bersama Kompasiana,saya menemukan sesuatu dalam diriku. Ternyata kemampuan untuk berbagi lewat tulisan ini saya miliki. Yang saya muat dalam tulisan saya adalah hal-hal yang sederhana. S

aya mencoba melihat setiap pengalaman itu dari sisi positif. Tuhan mau katakan apa kepada saya lewat pengalaman yang terjadi. Itulah yang saya refleksikan kemudian saya bagikan lewat tulisan ini.

Saya merasa bahagia bahwa kompasiana ini memberikan kesempatankepada saya untuk terus berlatih dalam hal menulis. Sehubungan dengan rasa bahagia itu,rasa ingin untuk terus menulis semakin menjadi-jadi. 

Kata semakin yang saya gunakan bukan berarti melupakan prioritas utama dan terus menulis. Hehehe. Yang utama dan yang terpeting tetaplah menjadi prioritas.

Menulis adalah kegiatan sampinganku ketika saya sudah selesai mengerjakan tugas yang lain. Menulis adalah hal yang mudah bagi sebagian orang dan menjadi hal yang sulit untuk memulai untuk sebagian orang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline