Lihat ke Halaman Asli

Tika Agustina

Universitas Negeri Semarang

Wujud Syukur, Masyarakat Dukuh Bantarsari Gelar Tradisi Barikan bersama Pemerintah Daerah dan Tim UNNES GIAT 9 Desa Bangsri

Diperbarui: 28 Juli 2024   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Tradisi Barikan kembali digelar masyarakat Dukuh Bantarsari, Kelurahan Bangsri, Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes pada Jumat (26/07/2024). Barikan merupakan tradisi turun temurun yang diadakan sebagai salah satu dari serangkaian Tradisi Sedekah Laut.

Dengan membawa olahan makanan dan berbagai hasil bumi, masyarakat Dukuh Banjarsari berkumpul memadati sepanjang jalan depan SD Negeri Bangsri 02 sekitar pukul 15.20 WIB. Beralaskan tikar, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan lansia dan anak-anak nampak antusias menyemarakkan tradisi tahunan tersebut.

Dokumen Pribadi

Mulai dari Kepala Desa Bangsri Muhson, Perwakilan PJ Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar, hingga DPR RI Dapil Jateng IX Agung Widyantoro juga hadir dalam tradisi barikan, memberikan sambutan, wejangan hingga dipuncak acara turut santap tumpeng bersama dengan warga masyarakat Dukuh Banjarsari.

Kepala Desa Bangsri, Muhson mewakili pemerintah desa mengaku bahwa acara tersebut merupakan wujud rasa syukur dari masyarakat Desa Bangsri. Khususnya atas terlaksananya proyek pembangunan jalan yang menghubungkan Dukuh Bangsri ke Bantarsari sejauh 3.500 m dan jalan yang menghubungkan Dukuh Bangsri ke Dukuh Sander sejauh 3.200 m dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai 5,5 milyar.

Dokumen Pribadi

"Kami atas nama pemerintah desa dan masyarakat Dukuh Bantarsari mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya dengan telah dilaksanakannya pembangunan dari ujung Bangsri menuju ke Dukuh Bantarsari," ungkap Muhson.

PJ Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar turut mengapresiasi masyarakat Dukuh Bantarsari. Pihaknya menyebutkan bahwa Tradisi Sedekah Laut dan Sedekah Bumi merupakan warisan turun-temurun.

"Kegiatan Sedekah Laut dan Sedekah Bumi ini adalah warisan nenek moyang kita yang telah diwariskan secara turun-temurun. Melalui kegiatan ini kita diajarkan untuk selalu bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa," jelas Iwanuddin Iskandar dalam sambutannya.

Menurut Iwanuddin, terlaksananya tradisi tersebut merupakan cerminan semangat gotong-royong dan kometmen yang kuat terhadap pelestarian budaya leluhur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline