Lihat ke Halaman Asli

Kau Panggil Aku Sayang

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau kau pernah menghitung berapa bintang di atas sana

Itu karena aku yang memintanya

Kalau kau pernan berhasil menggenggam awan

Itu aku yang kau pahami

Mencintai hujan walau kau mengingkari

Lalu butir pasir di pantai timur itu, kau beri padaku

Ditengadahkan telapak tanganku

Dua butir

Katamu, itu kita

Saat letih, kau tangkap bayang udara

Kau tepuk diatas kepalaku

Katamu, membiarkan sayang ini menghuni hidup diriku

Sesekali aku mencuri matamu

Mencari apakah aku ada disana, seperti kau yang sudah terikat di bayang mataku

Aku, kamu, yang tersekat waktu

Menari-nari kecil di atas mata lilin

Membuat bayang masing-masing

Bayang sayang

Ini sudah waktu berpisah

Gelap dunia menunggu di impikan olehmu

Biar aku jadi penunggu senja kembali

Dengan senyum dan semburat malu

Menanti kau panggil aku sayang lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline