BNPB adalah suatu Badan Nasional Penanggulangan Bencana bermula dari dibentuknya suatu Badan Penolong Keluarga Korban Perang yang disingkat dengan BPKKP, BPKKP ini didirikan pada tgl. 20 Agustus 1945 yang bertugas menolong korban dan keluarga akibat perang pada masa itu. Karena tugas BPKKP tersebut sangat terbatas maka pemerintah membentuk kembali Badan Pertimbangan Penanggulangan Bencana Alam Pusat yang disingkat dengan BP2BAP pada tahun 1966, tugas dari badan ini saat itu adalah menanggulangi tanggap darurat dan bantuan korban bencana baik akibat manusia itu sendiri ataupun bencana alam.
BP2BAP ini berjalan dengan baik tetapi pemerintah melihat harus ada koordinasi agar tercipta keteraturan sehingga pada tahun 1967 dibentuklah sebuah tim dinamakan Tim Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam. Walaupun sudah terkoordinasi tetapi kurangnya persatuan maka dibentuklah Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam pada tahun 1979, Bertambahnya korban bencana maka pemerintah perlu membentuk Badan yang dinamakan Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana yang disebut dengan Bakornas PB.
Berkembangnya permasalahan baru di dalam bencana ini mengembangkan Bakornas PB menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi yang disingkat dengan Bakornas PBP. Setelah tsunami Aceh melanda maka pemerintah mulai serius terhadapa bencana ini yaitu dengan mengeluarkan PerPres No. 83 tahun 2005 yaitu tentang Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana yang disingkat dengan Bakornas PB, yang kemudian pada tahun 2008 dikeluarkan PerPres No. 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memiliki fungsi mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.
Dalam tugasnya BNPB terbagi menjadi 8 dimana tugas yang ketiga yaitu Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepad masyarakat. Oleh karena itulah BNPB mencari solusi yang terencana, terpadu dan menyeluruh sehingga timbullah ide tersebut lewat radio. Ada beberapa point kenapa dipilih radio yaitu:
- Point utama kenapa lewat radio yaitu lebih cepat dari koran dan televisi dimana sekarang tiap orang pasti memiliki radio sehingga informasi langsung diterima seluruh masyarakat.
- Yang kedua radio itu mempunyai proses yang sederhana sehingga dapat langsung disajikan kepada pendengarnya tanpa harus proses edit.
- Alasan ketiga adalah radio merupakan tali penyambung keakraban dimanapun pendengarnya berada.
- Keempat adalah Dekat dan hangat kepada para pendengarnya melalui suara penyiar radio ataupun siaran radio lainnya.
- Poin kelima adalah Tanpa batas dimana radio dapat menjangkau ke seluruh pelosok tanah air.
- Yang ketujuh yaitu harga terjangkau seluruh lapisan masyarakat dimana seluruh rakyat Indonesia dapat dipastikan bisa membeli radio satu tiap keluarga.
- Terakhir adalah Fleksibel waktu dan tempat dimana radio dapat didengarkan baik waktu pagi, siang, sore dan malam ataupun di tempat kerja, rumah ataupun di manapun masyarakat Indonesia berada.
Tujuh alasan itulah maka BNPB memilih radio untuk memberikan informasi tersebut, namun informasi apa yang akan diberikan kepada masyarakat agar tertarik? Berbekal pengalaman Bapak DR. Sutopo Purwo Nugroho, MSI., APU. (Kepala PUSDATIN HUMAS BNPB) yang beliau sampaikan pada acara "NANGKRING" dengan Thema: "Siaga Bencana Melalui Sandiwara Radio" yang diadakan pada hari Kamis tgl. 18 Agustus 2016 yang lalu menyebutkan bahwa beliau sampai saat ini masih hapal dengan kisah sandiwara Radio pada masa kecilnya. Bahkan ada peserta nangkring yang hapal dengan nynayian pembuka sandiwara radio tersebut. Sandiwara radio pada jaman dulu memang sangatlah digemari oleh seulurh rakyat Indonesia karena selain banyak manfaat yang diberikan juga memberikan banyak hal terhadap kehidupan di dunia nyata.
BNPB pun akhirnya sibuk dengan pemilihan sandiwara radio mana yang akan dipakai untuk penyampaian informasi kepada masyarakat, karena ingin sesuatu yang baru dan seru maka terpilihlah satu kisah yaitu: "Asmara Di Tengah Bencana" karya S. Tidjab. Kenapa dipilih karya Bapak S. Tidjab? Karena karya bapak inilah yang dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat terbukti dengan karya beliau yaitu sandiwara radio Tutur Tinular. Tutur Tinular sendiri mengisahkan pencarian jati diri seorang pendekar yang berjiwa ksatria. Sedangkan sandiwara radio Asmara di tengang bencana adalah kisah percintaan seorang bangsawan dan rakyat jelata yang terjadi di tengah bencana alam. Dari sinopsis yang saya baca kisah ini akan menyerupai kisah Tutur Tinular dan akan lebih seru daripada kisah yang lama tersebut. Kenapa seru?? Karena akan terjadi banyak informasi yang didapat tentang Siaga Bencana. Hal itu pun diutarakan oleh Bapak S. Tidjab.
Sandiwara Radio ini pun untuk perdana akan ditayangkan di beberapa kota yang ada pada daftar dibawah ini, yuk di periksa siapa tau kota anda ada...
JADWAL TAYANG SANDIWARA RADIO BNPB 2016
NONAMA RADIOFREKUENSIKOTA/KARJADWALTOTALJ JAM TAYANGEPISODE RADIO LOKAL PROPINSI JAWA UMUR 1GE FM93.8 MHzMadiun19 10-19 4050 Episode2Senaputra FM04.1 MHzMalang19 00- 19 3050 Episode3Gema Surya FM94,2 MHzPonorogo19 00- 19 3050 Episode4Soka FM102,1 MHzJember19 00 -19.3050 EpisodePROPINSI JAWA TENGAH I &SPSFM96.6 MHzSalatiga19 00- 19 3050 Episode6Studio 99 FM95.5 MHzPurbalingga16 30- 17 0050 Episode7CJDW FM107 MHzBoyolali19 30 - 20 0050 Episode8Radio H FM89.6 FMKaranganyar19 00 -19 3050 Episode9Merapi Indah FM104.9 MHzMagelang19 00 -19.3050 EpisodePROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 10EMC FM97,8 MHzYogyakarta19.00 -19.3050 Episode11Persatuan FM107,2 MHzBantul19.00 -19.3050 EpisodePROPINSI JAWA BARAT A BANTEN 12Gamma FM106,5 MHzMajalengka16 00 -16.3050 Episode13Fortuna FM90.7 FMSukabumi19.00 • 19 3050 Episode14Aditya FM91,5 MHzSubang19 00 • 19.3050 EpisodeI 15Thomson FM99,6 MHzBandung19.00 -19.3050 Episode16Elpass FM103,6 MHzBogor19.00 -19.3050 Episode17HOT FM88,2 MHzSerang19 00 - 19 3050 Episode18GeNJ FM95,7 MHzRangkasbitung19 00 - 19 3050 EpisodeRADIO KOMUNITAS 19Radio Komunitas Lintas Merapi FM107,90 MHzKlaten19 00 - 19.3050 Episode20Radio Komunitas Kelud FM88,4 MHzKediri19 00 - 19 3050 Episode
Yuk kita dengarkan sandiwara radio dari BNPB ini karena pasti seru bila didengarkan bersama pacar, pasangan anda ataupun yang lagi jomblo juga boleh kok... Selain kita mengetahui kisah masa lampau kita juga mengetahui dan menjadi peduli terhadap Siaga Bencana...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H