Lihat ke Halaman Asli

Acara Grand Launching Kompas TV dengan Warna Merah...

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Peluncuran perdana televisi Inspirasi Indonesia, Kompas TV, yang diadakan pada hari jumat Jumat  tgl. 09 September 2011 tadi malam berlangsung meriah dan bertabur bintang serta cahaya warna merah. Acara yang dilangsungkan di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC) ini dihadiri sekitar 1200 orang tamu undangan, termasuk 100 orang diantaranya blogger Kompasiana. Acara peluncuran perdana ini dapat disaksikan secara langsung melalui televisi biasa, televisi berlangganan juga live streaming di situs Kompas.com.

Pada acara yang berlangsung selama 3 jam 30 menit ini mengusung tema “Simfoni Semesta Raya” yang memadukan gubahan suara dari 3 orang konduktor kenamaan tanah air beserta orkestranya, antara lain Andi Rianto beserta Magenta Ensemble, Erwin Gutawa beserta Erwin Gutawa Orchestra, dan Addie MS dengan Twilight Ensemble.

Acara tersebut dimeriahkan dengan kehadiran musisi, grup band, dan penyanyi yang membawakan lagu-lagu karya anak bangsa, mulai dari lagu-lagu lawas era 1990-2000, lagu-lagu daerah, tembang yang sedang hits, dan tidak ketinggalan nada-nada berjiwa nasionalis seperti lagu karangan Guruh Soekarno Putra. Terlihat mengisi acara para penyanyi seperti Andien, Rossa, Gita Gutawa, Shandy Sondoro, Afgan, Marcell, Lala Karmela, Judika, Bayu Risa, Monita, Citra Skolastika, Daniel, Gabriel, dan Leo Simanjuntak.

Grup musik dan musisi juga tidak kalah menarik aksinya di atas panggung yang ditata begitu megah, apalagi dengan pengaturan layar LED canggih yang menghiasi sebagian besar panggung. Adapun grup band yang terlihat memeriahkan acara adalah gitaris Jubing Kristanto dan Andezzz, pemain biola cilik Clarissa Tamara, Nidji, Kotak, Ungu, ST 12, Malaeyka, Jogja Hip Hop Foundation, dan pianis Marusya Nainggolan.

Konser Simfoni Semesta Raya dari pantauan saya berjalan cukup lancar, walau seusai sekmen 1 sempat terjadi gangguan teknis selama 2 menit yang akhirnya dapat ditanggulangi tim siaran. Antusiasme penonton juga terlihat dari para penggemar Kotak, Afgan, juga Rossa yang tampak mengisi bagian festival. Saat idolanya tampil semisal Nidji penggemarnya melakukan gaya dengan pram-pram dengan tangan diatas dan digoyang-goyang, mereka turut bernyanyi, melompat dan bersorak gembira, sambil menantikan detik-detik peluncuran televisi yang bermarkas di Palmerah – Jakarta Barat ini.

Pada kesempatan tersebut pula hadir jajaran direksi Kelompok  Kompas Gramedia (KG), termasuk Jakob Oetama selaku Presiden Komisaris KG yang hadir pada pukul 19:14 WIB, juga CEO KG Agung Adiprasetio serta jajaran direktur Kompas TV. Namun sayang, dua jam acara berlangsung, Jakob Oetama pulang lebih awal.

Acara dibuka dengan diwarnai cahaya merah yang kemudian tampillah pemain biola cilik Clarissa Tamara yang memainkan lagu Bagimu Negeri beserta aubade cilik berjumlah 18 orang, dilanjutkan dengan nyanyian lagu daerah yang dikemas dalam bentuk orkestra spektakuler. Tak ketinggalan aksi pedalang Aceh, PM Toh, yang memberi monolog tentang peluncuran Kompas TV saat acara dimulai. Pentas yang memiliki 12 sekmen ini dipandu oleh beberapa orang pembawa acara yang juga menjadi pemandu program-program unggulan Kompas TV, antara lain Nadine Chandrawinata, Pandji Pragiwaksono, Darius Sinathrya, Mohammed Kamga, Chevrina Anayang, dan Safira.

Selain berpentas secara solo, para pengisi acara juga berkolaborasi dalam beberapa segmen, diantaranya Andien, Ungu dan gitaris Jubing Kristanto pada segmen keempat membawakan tembang hits Ungu “Saat Bahagia”. Perpaduan musik yang menarik juga ditunjukkan ST 12 dan pianis solo Marusya Nainggolan yang membawakan lagu “Aku Padamu”.

.

SELAMAT DATANG, INSPIRASI INDONESIA!


Saat peluncuran akan dilangsungkan, penonton disuguhkan dengan tarian dan peragaan busana daerah, dilanjutkan dengan pemutaran video peluncuran yang memvisualisasikan keberagaman suku. Video ini menceritakan beberapa orang putri-putri daerah membawa pecahan logo Kompas TV untuk disatukan, dan ketika disatukan dalam sebuah lingkaran, maka logo Kompas TV yang penuh warna tersebut terbentuk melalui sebuah animasi epik. Penonton banyak yang memberikan standing applause saat slogan “Inspirasi Indonesia” sebagai akhir dari video tersebut membahana.

Dalam sambutannya melalui tayangan di layar, Jakob Oetama selaku pendiri dan Presiden Komisaris KG memperkenalkan visi dan misi Kompas TV sebagai satu stasiun televisi baru yang siap memanjakan pemirsanya. Beliau berharap Kompas TV dapat menjadi barometer yang independen dan kompeten dalam industri penyiaran Indonesia. Inspirasi yang akan dituangkan Kompas TV kepada masyarakat diharapkan dapat memacu semangat dan kreativitas anak bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline