Lihat ke Halaman Asli

Tigor Robert

Hanya Sebagian Kecil

Pergi untuk Kembali

Diperbarui: 3 Oktober 2021   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Setahun sudah kamu menghilang”

Kembali memori-memori ini mulai bermunculan di pikiranku. padahal sudah setahun lamanya kita berpisah, namun kenapa memori ini tidak bisa hilang juga? 

Hai, namaku Biru. aku adalah seorang mahasiswa semester akhir yang sedang menempuh studi di salah satu kampus yang bisa dibilang cuma kampus biasa. Aku mempunyai seorang kekasih yang sangat baik, sekampus denganku. namanya della. Menurutku dia adalah kekasih pertama dan terakhir di dalam hidupku.

Ketika itu pada hari rabu, kita sedang berbincang di teras rumahku. Dirimu memulai pembicaraan , 'sayang, lusa nanti aku ingin pulang kerumah orang tua ku.

Dia ingin sekali bertemu papa dan mamanya disana. ‘sudah 6 bulan aku nggak bertemu mereka, dia berkata.’ aku menjawab, iya, aku tau kamu kangen sama papa mamamu, dan juga inikan kesempatan untuk bertemu. karena Kami baru saja mendapatkan libur semester ketika selesai ujian kemarin. Dia berkata, 'asik, terima kasih sayang sudah mengizinkan.' aku pun membalas, iya terima kasih juga, tetapi jangan lama-lama ya soalnya kangen nantinya.’  Dia tersenyum. ‘Jangan kangen-kangen amat ya.’ Seandainya aku tahu, setelah ini aku tidak akan pernah mendengar suaramu lagi.

Hari demi hari aku selalu bergelut di dalam penyesalan ku,  pikirkan ini selalu ada pertanyaan- pertanyaan yang sering muncul. Seperti halnya, kenapa aku tidak ikut saja waktu itu, mungkin kamu masih ada bersamaku? kenapa waktu kamu minta izin buat bertemu orang tua mu aku tidak melarang? Atau seperti, cowo macam apa yang tidak menemani kekasihnya pergi sendirian untuk bertemu orang tuanya? Sungguh bodoh diri ini untuk menyesali perbuatan yang sudah terjadi.

Sudah setahun kamu menghilang, tapi aku masih penasaran bagaimana kamu bisa hilang. Ketika waktu itu aku menerima telepon sekitar 2 jam setelah kamu pergi, aku terkejut waktu itu bukan kamu yang mengangkat telepon itu melainkan seorang petugas. Petugas itu menginfokan bahwa yang punya handphone ini mengalami kecelakaan. 

Sontak aku terkejut ketika mendengar itu, air mata pun mulai turun, pikiran saat itu mulai kacau. Petugas mulai menginfokan kembali, bahwa kemungkinan korban menabrak pembatas jalan ketika ingin menghindari mobil di depannya dan tepat di samping pembatas itu ada jurang.

Tim pencarian pun mulai mencari dirimu, setelah berjam-jam tidak menemukan apa-apa, dan setelah sekian lama, mereka akhirnya berhenti. Aku masih ingat orang tuamu bertanya kepada mereka, ‘Jadi sekarang Della, anak saya, bagaimana?’ Tim pencarian tidak bisa menjawab, bingung cara menyampaikan kemungkinan besar kamu tidak selamat.

Setahun lamanya, dirimu menghilang. Aku masih ingat ketika pertama kali kita berjumpa di cafe literaria dekat kampus. Aku memesan coffee, kamu hanya memesan es cokelat. aku tau dirimu tidak suka coffee. 

Ketika itu, Kita saling bercanda satu sama lain, bertukar cerita dan saling memberi kasih layaknya pasangan pada umumnya. Setelah itu kita berkeliling -keliling kota menghabiskan waktu yang ada, dan mengakhir dengan berteduh di salah satu sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline